Jakarta (ANTARA News) - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menilai posisi juru bicara koalisi memainkan peranan penting dalam menyampaikan sesuatu yang relevan di masyarakat dan mampu menampilkan sudut pandang yang lebih segar.

"Posisi jubir koalisi sangat penting, kami ingin jubir menyampaikan sesuatu yang relevan di masyarakat," kata Sandiaga usai bertemu Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan jubir yang ada, selama ini sudah sering mengungkapkan beberapa sudut pandang namun dirinya menginginkan sudut pandang yang lebih segar.

Sandiaga menilai beberapa nama yang diajukan parpol koalisi mengajukan nama-nama jubir yang fresh sehingga mampu menampilkan sudut pandang berbeda di masyarakat.

"Kami sedang seleksi dan beberapa hari kedepan akan diberikan workshop agar mereka bisa ungkapkan pemikiran utama dari mitra koalisi dan pemikiran perbaikan bangsa dari Prabowo dan saya sendiri," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan juru bicara pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berjumlah lebih dari 20 orang, dan akan menggelar pertemuan perdana pada Selasa sore.

PAN mengirimkan delapan kadernya menjadi jubir pasangan Prabowo-Sandiaga antara lain Yandri Susanto, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, Viva Yoga Mauladi, Hanafi Rais, dan Desi Ratnasari.

PKS mengajukan tiga nama sebagai pimpinan juru bicara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, untuk mengisi posisi jubir bidang politik, hukum dan keamanan; ekonomi; dan kesra.

Untuk bidang polhukam PKS mengajukan nama Almuzzamil Yusuf, bidang kesra Fahmy Alaydroes, dan bidang ekonomi Memed Sosiawan.

PKS juga mengajukan tiga kader lainnya yaitu Pipin Sopian di polhukam, Ledia Hanifah Amalia di kesra, dan Muhammad Kholid di bidang ekonomi.

Gerindra mengajukan enam nama jubir yaitu Habibirokhman, Andre Rosiade, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Ferry Juliantono, Zeng Wey Jian, dan Siane Indriani.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018