Jakarta (ANTARA News) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan bantuan hibah sebesar 1,7 miliar Yen untuk menangani masalah flu burung di Indonesia. Penegasan tersebut disampaikan Perdana Menteri Shibzo Abe dalam jumpa pers bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta, Senin. "Kami sudah memutuskan untuk memberikan bantuan hibah sebesar 1,7 milyar Yen untuk menangani masalah flu burung di Indonesia," katanya sambil menambahkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun telah menyampaikan ucapan terimakasih atas komitmen Jepang tersebut. Di tempat yang sama, Presiden Yudhoyono mengatakan, Indonesia dan Jepang sepakat untuk bekerjasama dalam penanganan flu burung. "Saya menawarkan kepada PM Jepang untuk sebuah kerjasama bilateral dalam pengembangan vaksin yang berasal dari virus yang ada di Indonesia, demi kepentingan bersama dan kepentingan global," kata Yudhoyono. Sebelum melakukan jumpa pers bersama, Presiden Yudhoyono dan PM Jepang Shinzo Abe memimpin pertemuan bilateral kedua negara, pertemuan bisnis para pengusaha kedua negara, dan menandatangani Economic Partnership Agreement (EPA), dan peresmian berbagai proyek kerjasama kedua negara. Dalam jumpa pers itu, PM Shinzo Abe mengharapkan, kunjungan ke Indonesia kali ini menjadi kesempatan yang sangat penting untuk mengembangkan hubungan ekonomi antara kedua negara. Terkait penandatanganan Economic Partnership Agreement (EPA), PM Abe mengatakan, hal itu merupakan perwujudan yang nyata dari kerjasama kedua negara. "Saya berharap agar perjanjian ekonomi ini akan memberi sumbangan yang besar untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara, bukan hanya di bidang ekonomi tapi juga secara keseluruhan," katanya sambil menambahkan bahwa dalam kunjungannya ke Indonesia itu dengan membawa lebih dari 200 pengusaha terkemuka Jepang. Jepang, katanya, juga bertekad memberikan bantuan terhadap tekad dan upaya Presiden Yudhoyono untuk melaksanakan komitmen dalam reformasi ekonomi, termasuk pembenahan dan perbaikan iklim investasi dan juga upaya demokratisasi di Indonesia. "Kami memastikan untuk mengembangkan kerjasama di bidang energi, antara lain kebijakan-kebijakan hemat energi, maka kami sudah memutuskan untuk mengeluarkan suatu pernyataan bersama di bidang lingkungan hidup dan energi," kata Abe lagi. Selain itu, katanya, Jepang dan Indonesia juga sepakat juga untuk meningkatkan upaya bersama terhadap masalah regional dan internasional seperti kerjasama regional Asia Timur dan juga masalah Korea Utara yang berkoordinasi dengan dewan keamanan PBB. Investor Terbesar Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Jepang merupakan mitra penting dalam dalam kerjasama ekonomi Indonesia dalam 40 tahun terakhir karena Jepang adalah investor terbesar untuk Indonesia. Selain itu, katanya, Jepang juga merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Dalam lima tahun terakhir pertumbuhan volume perdagangan Indonesia dengan Jepang mencapai 14,4 persen. Dengan ditandatanganinya EPA, Presiden berharap kerjasama Jepang-Indonesia ke depan akan berkembang lebih luas, baik di bidang investasi, perdagangan, energi dan kerjasama lainnya. "Saya mengundang investor Jepang bekerjasama dengan investor Indonesia untuk mengembangkan sumber energi di Indonesia, dengan demikian sasaran yang saya sampaikan tadi dapat kita capai," lanjutnya. Di bidang lingkungan, kata Presiden, memerlukan komitmen global termasuk Indonesia-Jepang untuk menyelamatkan bumi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007