Bandung (ANTARA News) - Didi Wahyudi (22) berhasil mencetak rekor sebagai pengirim SMS tercepat, yakni 160 karakter dengan catatan waktu 47,4338 detik, pada lomba yang digelar di ajang "Communication & Technology Fair 2007" di Telkom Training Center Kota Bandung, Kamis. Kecepatan dalam menulis dan mengirim SMS itu mencatatkan nama mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Padjadjaran Bandung itu ke dalam buku "Museum Rekor Indonesia". "Ini merupakan rekor pertama untuk kategori SMS cepat, dan dicatat di MURI. Catatan waktu yang dicatat pada lomba ini akan menjadi acuan bagi pemecahan rekor berikutnya," kata Representatif MURI, Yusuf Ngadri, seusai menyaksikan pemecahan rekor itu. Ngadri mengatakan, catatan waktu pengiriman SMS itu dilakukan mulai dari pengetikan, proses pengiriman hingga diterima oleh perangkat komputer di meja juri yang menunjukkan kecepatan proses pembuatan SMS itu. Jumlah peserta lomba SMS tercepat itu sekitar 150 orang. Lomba dan pemecahan rekor SMS tercepat itu juga disaksikan oleh pemegang hak paten "SMS dengan menggunakan satu atau dua jempol", Boni asal Jakarta. "Saya mendukung lomba dan pemecahan SMS tercepat ini," kata Boni. Sementara itu Didi Wahyudi seusai lomba, mengatakan puas dengan hasil yang dicapainya hari itu sehingga namanya masuk MURI. Catatan waktu tercepat itu dicetak oleh Didi pada sesion pertama dari lima sesion kesempatan yang diperuntukkan bagi peserta untuk menulis 160 karakter pesan singkat yang terpampang di layar monitor. Catatan rekor SMS tercepat itu dilakukan Didi dengan menggunakan kartu "Telkomsel". "Sesion pertama saya lebih tenang dan tidak ngotot untuk menang sehingga hasilnya bagus, namun untuk sesion berikutnya ia banyak salah. Tapi karena tak ada yang melewati kecepatan pada kesempatan pertama, akhirnya saya menang," kata mahasiswa yang saat ini tengah `co-ass` di sebuah rumah sakit di Bandung. Selain pencatatan rekor MURI "SMS tercepat", di tempat yang sama juga dilakukan pemecahan "Menara Voucher" yang dilakukan oleh para teknisi terbaik dari tujuh Divre Telkom se-Indonesia. Ketinggian menara voucher tersebut mencapai lima meter, sekaligus memecahkan rekor sebelumnya yakni 3,6 meter yang dipecahkan di Balikpapan. Pembuatan menara voucher itu, menghabiskan 5.462 bekas voucher Telkomsel. Voucher tersebut ditempelkan pada rangka menara mini yang terbuat dari kayu triplek.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007