Semarang (ANTARA News) - Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Polri karena telah melaksanakan penerimaan taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2007 secara bersih, transparan dan akuntabel. Piagam penghargaan itu diserahkan oleh pimpinan MURI, Jaya Suprana yang diterima oleh Wakapolri, Komjen Pol Makbul Padmanagara di kampus Akpol, Semarang, Rabu. Makbul usai upacara penyerahan itu mengatakan, penghargaan itu adalah diluar dugaan sebab tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari MURI kepada Polri. "Rupanya, MURI diam-diam mengikuti proses yang ada di Akpol dan begitu tahu bahwa kita benar-bena transparan maka langsung menyerahkan piagam penghargaan," ujar Makbul. Proses penerimaan taruna Akpol tahun 2007 ini dinilai transparan karena prose seleksi melibatbatkan pihak luar mulai dari kalangan perguruan tinggi, dokter, lembaga pemantau kepolisian, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) hingga Komisi III DPR. "Sampai hari ini pukul 10 tadi pagi, saya sendiri belum tahu siapa taruna yang diterima dan siapa yang tidak diterima," katanya. Proses penilaian akhir taruna dilakukan dengan terbuka yang bisa dilihat oleh orang tua maupun lembaga di luar Polri yang sejak awal terlibat dalam tes masuk. "Semuanya diterima berdasarkan nilai yang ada. Yang terbaik yang kita terima. Kita tidak melihat yang jenderal atau bukan. Bahkan, keponakan Ketua Komisi III DPR saja tidak diterima," katanya. Yang dimaksud ketua Komisi III DPR adalah Trimedya Panjaitan. Makbul bahkan berani memastikan bahwa tingkat transparansi dan obyektifikas tes taruna Akpol hampir 100 persen. "Tes dan pengumunan nilai sangat terbuka. Bahkan, bisa dikatakan kita ini `telanjang bulat` karena tidak satupun yang tidak diketahui masyarakat," katanya. Tahun 2007, Akpol menerima 230 taruna dari lulusan Sarjana dan 70 lulusan SMA. Dari 230 Sarjana, 200 laki-laki dan 30 perempuan sedangkan dari 70 lulusan SMA, 50 laki-laki dan 20 perempuan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007