Dalam seremonial penyerahan LTSHE tersebut, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Ditjen EBTKE Noor Arifin Muhammad mengatakan bahwa pemerintah tengah fokus mewujudkan pra elektrifikasi dalam bentuk pembagian LTSHE ke daerah-daerah terpelosok yang belum teraliri listrik dari PLN.
"Semoga warga desa bisa merasakan manfaat, dan semoga anak-anak disini bisa belajar lebih giat lagi dengan adanya LTSHE ini," kata Noor Arifin.
Dalam sambutannya, dia pun juga memberi tahu bahwa umur sistem LTSHE tersebut yakni sekitar tiga sampai lima tahun. Namun, apabila terjadi kerusakan sebelum umurnya, seperti kerusakan pada baterai, nanti bisa diberikan penggantinya.
"Kalau umur panel suryanya bisa sampai 20 tahun. Panel suryanya hanya cukup dibersihkan saja. Semoga warga bisa merawat. Selain hemat energi, juga bisa menghemat biaya pengeluaran rumah tangga per bulannya," tambahnya.
Pada tahun 2018, program LTSHE akan dilaksanakan di 15 provinsi, dengan jumlah unit LTSHE sebanyak 175 ribu unit. Salah satu provinsi yang akan menjadi lokasi pemasangan LTSHE adalah Kalimantan Utara, dengan jumlah unit sebanyak 275 unit, di satu kabupaten (Malinau), tiga kecamatan, dan delapan desa.
"Total LTSHE pada tahun anggaran 2018 ada sebanyak 175 ribu unit LTSHE. Sampai dengan Agustus 2018 sudah ada sekitar empat ribu lebih unit LTSHE yang dibagikan di seluruh Indonesia," pungkas Noor Arifin.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018