Jakarta (ANTARA News) - Tesla Motors Kanada melaporkan pemerintah baru Ontario ke pengadilan atas perlakuan tidak adil dan sewenang-wenang. Hal itu dilakukan setelah pemerintah membatalkan program potongan harga bagi warga yang membeli kendaraan listrik

Perdana menteri Ontario yang baru, Doug Ford telah membatalkan beberapa kebijakan, termasuk kebijakan tentang penetapan harga karbon untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di provinsi Ontario.

Penghapusan kebijakan tersebut sekaligus mengakhiri berbagai program yang berkaitan dengan lingkungan, termasuk program potongan harga hingga 14 ribu dolar Kanada (sekitar 10.700 US dolar) untuk orang-orang yang membeli mobil listrik. program ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di provinsi tersebut. 

Akibat penghapusan kebijakan itu, timbul gejolak. Untuk meredamnya, pemerintah mengumumkan bahwa pada periode transisi, siapa saja yang membeli kendaraan listrik melalui sebuah diler sebelum 10 September masih bisa mendapatkan potongan harga.

Baca juga: Direksi Tesla bentuk komite untuk pertimbangkan privatisasi

Kebijakan inilah yang dipermasalahkan oleh Tesla Kanada. Sebab, Tesla menjual kendaraannya tidak melalui diler, melainkan dijual langsung ke pelanggan. Dengan adanya kebijakan tersebut, Tesla merasa dirugikan dan diperlakukan tidak adil.

"Keputusan Menteri Perhubungan tersebut telah membuat ratusan pelanggan Tesla di Ontario berada dalam situasi yang tidak adil. Mereka tidak lagi bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan potongan harga yang diharapkan ketika memesan kendaraan mereka," kata Tesla dalam gugatannya.

Tesla mencatat bahwa orang-orang yang membeli kendaraan dengan merek lain masih bisa menerima potongan harga tersebut.

Gugatan itu meminta pengadilan tinggi provinsi untuk membatalkan keputusan "sewenang-wenang dan tidak masuk akal".

Seorang juru bicara Kementerian Perhubungan Ontario mengatakan tidak pantas untuk mengomentari gugatan karena masalah ini sudah ada di muka pengadilan. Demikian dilansir dari berbagai sumber.

Baca juga: Saudi Arabia pertimbangkan jadi pemegang saham terbesar di Tesla
 
Penerjemah: Fathur Rochman
Copyright © ANTARA 2018