Jakarta (ANTARA News) - Dongfeng Motor Company Limited (DFL) bersama Nissan berencana merilis 20 mobil listrik di bawah naungan empat mereknya pada tahun 2022.

DFL merupakan salah satu pabrikan mobil joint venture terbesar dan paling terdiversifikasi di Tiongkok, yang akan mempercepat peluncuran "Rencana Ramah Lingkungan 2022" dengan berfokus pada produk ramah lingkungan dan produk daur ulang.

"Sejak didirikan 15 tahun yang lalu, DFL telah memberikan produk otomotif berkualitas tinggi kepada pelanggan kami," kata wakil presiden senior Nissan Global dan presiden DFL, Uchida Makoto.

"Kami akan terus melakukannya dalam periode perubahan industri ini. Kami memahami bahwa keunggulan di bidang ramah lingkungan merupakan faktor kunci untuk bisa sukses menavigasi perubahan ini. pengembangan bidang ramah lingkungan ini akan mendukung operasi di seluruh rantai nilai," tambahnya.

Baca juga: Dongfeng Race Team kembali puncaki klasemen Volvo Ocean Race

DFL berencana memperkenalkan 20 mobil model elektrifikasi (EV +e-POWER) di bawah naungan empat mereknya pada tahun 2022 mendatang, dengan teknologi Nissan e-Power yang tersedia pada model-model inti.

Pada 2022, 30 persen penjualan DFL akan berasal dari produk EV dan e-POWER. Dalam tiga tahun, perusahaan berencana untuk melokalisasi 100 persen komponen elektronik utama, seperti teknologi Nissan, sistem QA dan mode produksi APW yang telah diperkenalkan.

Sebagai bagian dari upaya produksi hemat lingkungan, metode hemat energi akan diterapkan, dan tiga tempat pembangkit tenaga surya akan dibentuk, dengan tujuan untuk mencapai konsumsi energi hingga 20 persen dan pengurangan emisi CO2.

Baca juga: Tim Balap Dongfeng juarai Grand Champion dalam balapan pelabuhan di Auckland

Selain itu, sistem air cerdas juga akan berkontribusi pada pengurangan 35 persen dalam penggunaan air. Untuk mengurangi polusi lingkungan, investasi sebesar 1 miliar RMB (sekitar Rp 2,1 triliun) dilakukan. Investasi tersebut untuk mengupgrade 27 toko cat di Guangzhou, Zhengzhou, Xiangyang dan Dalian agar mengurangi emisi VOC (senyawa organik mudah menguap) sebesar 50 persen.

Lebih lanjut, DFL juga berencana memperkenalkan teknologi regenerasi baterai tingkat lanjut untuk mengurangi pencemaran lingkungan, meningkatkan nilai daur ulang kendaraan dan mengurangi limbah.

"Industri otomotif Tiongkok sedang menghadapi periode dengan peluang yang strategis," kata Uchida. "Dengan mengembangkan kendaraan energi terbarukan dan mengelola proses dengan cara ramah lingkungan dan berkelanjutan, DFL menangkap peluang itu," demikian seperti dilansir dari Newsroom Nissan Global.

 
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018