Mobil yang diproduksi antara pertengahan April hingga akhir Juni 2018 itu tidak akan dijual sampai proses perbaikan rem selesai, sebagai bagian dari program recall terhadap 19.000 kendaraan X3 dan X4, kata BMW.
BMW mengatakan tidak mengetahui adanya kecelakaan yang disebabkan masalah itu, kemudian mengatakan recall yang dimulai pada Juli lalu disebabkan pemasok yang mengirimkan kaliper rem belakang yang berpotensi rusak.
"Kami tidak menyerahkannya kepada pelanggan sampai mereka memperbaiki masalahnya," kata juru bicara BMW dilansir Reuters, Sabtu (11/8) waktu setempat.
Awal pekan ini perang dagang antara China dan Amerika Serikat meningkat ketika pihak berwenang China akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 25 persen pada produk impor senilai 16 miliar dolar AS untuk produk baja hingga otomotif.
Pada Kamis lalu, Mercedes-Benz mengatakan kendaraan SUV yang dibangun di Tuscaloosa, Alabama, sedang diperiksa otoritas bea cukai Shanghai karena kendala rem, demikian Reuters.
Baca juga: BMW hadirkan mobil ofisial MotoGP di Indonesia
Baca juga: Pertamina-BMW kembangkan pengisian bahan bakar listrik
Baca juga: BMW China naikkan harga SUV buatan AS hingga 7 persen
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018
Copyright © ANTARA 2018