Dengan menggunakan kendaraan Subaru WRX, Ricardo Gelael yang didampingi sang navigator Chepot H Wiano unjuk kemampuan pada balapan yang bisa dikatakan nostalgia di Sirkuit Paramount Land Tangerang Selatan, Banten, Sabtu.
Lawan yang dihadapi Ricardo Gelael juga tidak main-main yaitu juara nasional sprint rally, Rizal Sungkar. Tidak hanya itu, pria yang juga seorang pengusaha nasional itu juga berhadapan dengan sang anak yaitu Sean Gelael yang kali ini berpasangan dengan navigator Deden Kusuma Bagja.
Baca juga: Ricardo inginkan Sean tembus 10 besar F2
Saat start SS 1, Ricardo Gelael cukup percaya diri menggeber kendaraan dengan kelir biru itu. Namun, semangat yang dikeluarkan kurang sebanding dengan kondisi kendaraan yang digunakan. Subaru WRX-nya banyak mengalami kendala sehingga tidak bisa dimaksimalkan.
"Kita hanya gunakan kendaraan tiga silinder saja, kadang-kadang empat. Jadi tidak bisa maksimal saat digeber," kata Ricardo usai menyelesaikan SS 1 dengan waktu empat menit 21,3 detik itu.
Usut punya usut, tidak maksimalnya kendaraan yang digunakan karena busi tidak bekerja dengan baik setelah salah satu penutup businya tidak menutup dengan sempurna atau terlepas. Kendaraan justru sering tersendat.
Meski demikian, Ricardo tetap menikmati balapan yang baru saja dilakukan. Semangat untuk kembali menggeber kendaraan balap juga muncul meski bukan sebagai yang utama seperti yang ditekuni oleh sang anak.
"Feeling balapan sudah susah. Beda dengan dulu. Apalagi kendaraan kurang maksimal," kata Ricardo Gelael dengan tersenyum.
Pada balapan SS 1 ini, Ricardo Gelael harus mengakui keunggulan Rizal Sungkar yang membukukan catatan waktu terbaik yaitu tiga menit 26,4 detik. Sedangkan posisi dua diduduki sang anak Sean Gelael dengan waktu tiga menit 27,9 detik.
Baca juga: Bapak anak Gelael turun gunung di Merdeka Sprint Rally
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018
