Pasuruan (ANTARA News) - Sebanyak tiga jenazah korban tewas akibat ledakan dasyat di Pasuruan pada Sabtu (11/8), tepat Minggu siang di bawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) di Surabaya untuk menjalani otopsi dan identifikasi. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Puji Astuti, yang berada di Polresta Pasuruan mendampingi Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman S. Sumawireja, menjelaskan bahwa setelah otopsi dan indentifikasi terhadap tiga jenazah korban tersebut tuntas, baru diserahkan kepada keluarga korban. Tiga korban tewas ledakan dasyat di Pasuruan tersebut ialah, Marsiti (60), adik H. Ilham, dan Yusuf (45) yang tewas seketika di lokasi kejadian, sedangkan Mansur (23) anak H. Ilham, meninggal Sabtu (11/8) tengah malam di RS Saiful Anwar Malang. Dari RS Bhayangkara Polda Jatim diperoleh keterangan bahwa otopsi terhadap tiga jenazah korban tewas itu menurut rencana dilaksanakan pada pukul 12.30 WIB dan diprediksi selesai tiga sampai empat jam kemudian. Otopsi dan indentifikasi tersebut dilakukan tim forensik Polda Jatim yang didukung tim forensik RSUD dr Soetomo Surabaya yang dimpimpin pakar forensik Prof Dr Sukri Ervan Kusuma SpF. Kondisi jenazah korban tewas yang akan diotopsi, utamanya jenazah Marsiti hanya kepala saja, karena bagian tubuh lainnya hancur. Sementara itu, jenazah Yusuf dan Mansur nisbi utuh. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Kapolda Jatim sedang memberikan pemjelasan kepada wartawan di Polesta Pasuruan, sambil mengelar beberapa barang bukti (BB). Barang bukti tersebut, berupa jam dinding merk Seiko yang jarum jamnya menunjukan pukul 14.02 WIB (11/8), dua buah selotip, ratusan selongsong alumunium, bahan peledak (serbuk berwarna kuning) dua karung, dan dua unit lumpang batu. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007