Pasuruan (ANTARA News) - Korban ledakan dasyat di rumah H. Ilham (63) di Jalan Airlangga Gang Anggrek Nomor 1 Pasuruan, Jawa Timur, pada Sabtu (11/8) bertambah seorang, sehingga menjadi tiga korban meninggal, setelah Mansur (23) anak dari H. Ilham yang mengalami luka parah menghembuskan nafas terakhir di RS Saiful Anwar (RSAA) Malang. Hubungan Masyarakat (Humas) RSAA, Sri Endah Novianti, menyatakan bahwa Mansur menghembuskan nafas terakhir Sabtu tengah malam sekitar pukul 23.30 WIB. "Saat di bawa ke sini (RSAA) kondisi korban sudah sangat kritis dan memprihatinkan, dimana bagian kepalanya rusak dan syaraf utamanya nyaris putus. Tim medis RSAA berusaha seoptimal mungkin merawat korban, tetapi Tuhan berkehendak lain," tuturnya. Tengah malam itu juga jenazah Mansur dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarsono Pasuruan, untuk mendapat perawatan selanjutnya. Dua korban tewas sebelumnya di lokasi ledakan ialah seorang wanita dan seorang laki-laki. Yakni Marsiti (60), adik H. Ilham, dan Yusuf (45). Jenazah Mansur yang disimpan di kamar mayat RSUD dr Soedarsono rencananya tidak diserahkan kepada keluarga --kondisi tidak memungkinkan--, namun langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Tambakyudan, Kec. Purworejo, Pasuruan pada pukul 13.00 WIB, Sementara itu, di lokasi ledakan kini diisolasi dengan penjagaan ketat aparat yang memasang "police line". Akibatnya, warga Jl Airlangga Gg Anggrek tidak bebas bergerak, kendaraan yang mereka milikipun tidak diperkenankan keluar-masuk kawasan kejadian. Di kawasan kota Pasuruan, kepolisian setempat menutup arus laju kendaraan luar Pasuruan dengan mengarahkan lalin ke pingir kota Pasuruan. Akibat blokade tersebut, kota Pasuruan menjadi lenggang. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim), Irjen Pol Herman S. Sumawireja, pada Minggu pagi berada di Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pasuruan, dan rencananya memberikan keterangan resmi kepada pers mengenai peristiwa ledakan dasyat tersebut. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007