Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi II DPR RI Komarudin Watubun optimistis Indonesia yang secara geografis adalah negara besar dan kaya sumber daya alam, dapat berjaya dan menjadi negara adidaya yang diperhitungkan dunia.

"Indonesia memiliki potensi besar sehingga harus didorong untuk bangkit dan maju. Saat ini adalah merupakan kesempatan yang baik," kata Komarudin Watubun pada peluncuran buku "Maluku: Staging Point RI Abad 21" di Jakarta, Rabu.

Menurut Komarudin, potensi besar yang dimiliki Indonesia sesungguhnya sudah ada pada sekitar 800 tahun lalu, yakni Maluku yang menjadi perhatian dunia karena memiliki rempah-rempah berkualitas. "Potensi yang dimiliki Maluku, membuat sejarah dunia," katanya.

Negara-negara di dunia, kata dia, mencari jalan ke Indonesia untuk memperoleh rempah-rempah dan sumber daya alam, sehingga dunia barat membangun jalan transpasifik sedangkan dunia timur membangun jalan sutera. "Indonesia terhimpit di antara dua kekuatan dunia, sehingga harus bangkit untuk maju," katanya.

Potensi besar Indonesia di Maluku tersebut digagas oleh Komarudin Watubun dan diungkapkan dalam buku "Maluku: Staging Point RI Abad 21" setebal 431 halaman plus lampiran 16 halaman. Komarudin Hidayat yang didampingi Yayasan Lima Sila kemudian memperkaya gagasan menuju Indonesia Jaya yang dituangkan dalam buku tersebut dengan menyelenggarakan forum diskusi bersama para pakar.

Pada peluncuran buku  "Maluku: Staging Point RI Abad 21" di Jakarta, Rabu, Komarudin Watubun mengundang empat orang pakar untuk menjadi sumber pada diskusi panel. Keempat pakar  tersebut adalah, Prof. Dr. Azyumardi Azra MA (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Dr. Willy Aarafah, MA, DBA (Universitas Trisakti), Prof. Drs. Purwo Santoso, MA, PhD (Universitas Gajahmada), Prof. Robertus Wahyudi Triweko, PhD (Universitas Parahyangan Bandung).

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, diskusi panel pada ini membicarakan membangun Indonesia jaya, yang cakupannya pada bangsa dan negara Indonesia. "Diskusi ini, meskipun di ruangan kecil tapi pembicaranya adalah profesor sehingga gemanya bisa menjadi sangat besar untuk Indonesia jaya," katanya.

Sementara itu, Prof. Azyumardi Azra menambahkan, buku "Maluku: Staging Point RI Abad 21" ini adalah konsep yang baik untuk disosialisasikan kepada bangsa Indonesia dan disampaikan kepada Pemerintah, untuk menjadi salah satu acuan membangun Indonesia ke depan.

Menurut Azyumardi, berdasarkan sejumlah Indikator, Indonesia diperkirakan menjelang 100 tahun merdeka akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi keempat atau kelima di dunia. Guru besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, ini mengakui, saat ini terjadi kesenjangan sosial yang cukup tajam di tengah masyarakat Indonesia. "Kesenjangan sosial ini harus segera diatasi, karena berpotensi dapat menimbulkan kerawanan dan tindakan kriminal," katanya.

Azyumardi mengingatkan, siapa pun pemimpin Indonesia mendatang, harus memprioritaskan mengatasi kesenjangan sosial sehingga terwujud keadilan sosial yang merata.  Dia juga menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi Indonesia, antara lain, adanya upaya untuk mengganti ideologi dari ideologi Pancasila dan adanya upaya memecah kerukunan umat Islam sebagai penduduk mayoritas. "Jika Indonesia bisa mengatasi semua tantangan yang dihadapi, maka Indonesia dapat jaya dan menjadi adidaya," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018