Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (ANTARA News) - Kerja keras para petugas SAR mencari-cari korban gempa di antara reruntuhan kubah masjid di Dusun Daling-daling, Desa Tanjung, Lombok Utara, membuahkan hasil.

Mereka berhasil mengevakuasi dua jenazah dalam upaya pencarian yang bermula Senin siang sampai sore di masjid yang sudah porak-poranda akibat gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter yang mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya pada Minggu malam (5/8).

"Untuk hari ini tim sudah berhasil mengevakuasi dua jenazah pria," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram I Nyoman Sidakarya.

Sidakarya menuturkan bahwa dua jenazah yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan masjid telah diserahkan kepada kerabat.

"Identitasnya ini kita belum dapatkan. Tapi yang jelas mereka ini warga setempat, makanya langsung diserahkan kepada pihak keluarganya yang mengetahui," katanya.

Usai mengevakuasi dua jenazah dari reruntuhan, para petugas SAR menghentikan pencarian sementara waktu. Mereka akan melanjutkan pekerjaan pada Selasa (7/8) di area masjid, tempat puing-puing beton berserakan dan besi bangunan menjulur tak keruan.

"Karena hari sudah gelap, upaya pencarian dan evakuasi kita hentikan sementara dan akan kembali dilanjutkan besok," ujarnya.

Upaya pencarian korban pada Selasa (7/8) pagi akan dimulai dari titik awal evakuasi dua jenazah hari ini.

"Memang ada informasi tentang kemungkinan ada korban berada di beberapa titik. Nantinya tim akan melakukan pencarian dengan mencoba masuk lewat titik awal," katanya.

Tim belum bisa memastikan jumlah korban yang kemungkinan masih ada di dalam runtuhan, begitu juga dengan kondisi korban yang mungkin masih hidup.
 
Para petugas berupaya mengevakuasi korban yang terjebak runtuhan masjid di Dusun Daling-daling, Desa Tanjung, Lombok Utara, Senin siang (6/8/2018), setelah gempa 7 Skala Richter mengguncang wilayah itu pada Minggu malam (5/8). (ANTARA/Dhimas Budi Pratama)


Ketika Shalat Isya

Pada Minggu (5/8) malam, saat gempa mengguncang, warga sedang shalat Isya di  Masjid Jabal Nur di Dusun Dalong-Daling.

"Saya belum tahu berapa orang. Informasi yang diperoleh dari masyarakat ada dua hingga tiga shaf jamaah yang sedang melaksanakan shalat Isya saat gempa terjadi," kata K epala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani selaku incident commander memeriksa lokasi masjid bersama anggota dan petugas SAR setelah mendapat laporan warga mengenai kejadian itu, dan mendeteksi tanda-tanda keberadaan korban di reruntuhan kubah masjid.

Hari ini petugas baru berhasil mengeluarkan dua jenazah dari reruntuhan.

"Sisanya belum sempat kita keluarkan, karena harus menggunakan bantuan alat berat," kata Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani.

Kepada Antara, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto mengatakan dinas pekerjaan umum membantu mengerahkan ekskavator untuk mendukung upaya evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan masjid itu.

"Kita sudah meminta pemerintah daerah menyiapkan alat beratnya," kata Mayjen TNI Benny Susianto.

Alat berat sudah ada di lokasi reruntuhan pada Senin siang.

Baca juga: Tim SAR berupaya evakuasi korban gempa dari runtuhan masjid


 

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018