Tangerang (ANTARA News) - Kondisi permukaan jalan yang tidak selalu mulus serta kendala kemacetan di Jakarta membuat banyak pengguna kendaraan tidak memiliki banyak waktu untuk memeriksakan mobilnya, terutama bagian kaki-kaki yang berfungsi sebagai penopang.

Mengutip data Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Korlantas Polri) tahun 2017, kondisi tidak prima kendaraan --terutama bagian ban--menjadi salah satu dari 10 faktor terbesar penyebab kecelakaan di jalan raya Indonesia.

Kasus kecelakaan di Jakarta selama periode Januari-Mei 2018 naik 7 persen, yang tidak hanya disebabkan kelelahan dan mengantuk saat berkendara tetapi juga kondisi kelayakan mobil. Dari segi usia, korban kecelakaan pada 2018 lebih banyak berumur 21-30 tahun dengan jumlah 1.121, disusul usia 31-40 dengan jumlah 524 orang.

Menurut Founder PT Himawan Putra, Prayitno Himawan, kondisi kaki- kaki kendaraan paling sering luput dari perhatian pengemudi, padahal jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akibatnya fatal.

"Mengabaikan kondisi kaki-kaki mobil dapat menyebabkan ban cepat aus dan memperbesar kemungkinan pecah ban saat berkendara pada kecepatan tinggi dalam waktu lama sehingga memperbesar risiko kecelakaan," kata Prayitno Himawan saat ditemui di GIIAS 2018, ICE BSD City, Tangerang, Banten, Sabtu.

Prayitno Himawan juga mengutip data Jasa Marga yang menunjukkan dari 5.000 kejadian kecelakaan di jalan tol pada periode dua tahun,  ternyata 23 persen disebabkan pecah ban.

"Memperhatikan kondisi kaki-kaki kendaraan ini paling krusial menjelang melakukan perjalanan karena selain jarak tempuh yang jauh, umumnya kendaraan dijejali muatan yang maksimal dan ada dorongan untuk segera sampai ke tujuan. Akibatnya rentan terjadi kecelakaan,” katanya.

Untuk itu, pemilik kendaraan harus memeriksa kondisi kaki-kaki mobilnya secara berkala. PT Himawan Putra melalui Hunter memiliki teknologi Quick Check untuk melakukan pengecekan kaki-kaki kendaraan (spooring) hanya dalam waktu semenit.

Baca juga: Bahaya jika gunakan ban dalam pada ban tubeless

Dengan teknologi ini pengguna kendaraan dapat mengetahui kondisi kaki-kaki mobil secara praktis sehingga dapat memutuskan apakah akan melakukan spooring dan balancing atau tidak.

"Selama ini ketika masuk bengkel pemilik mobil tidak mengetahui kondisi kaki-kaki mobilnya, sehingga langsung melakukan spooring-balancing tanpa memeriksa kondisi kaki-kaki karena instrumennya rumit," katanya.

"Teknologi Quick Check Hunter, pemilik dapat memeriksa terlebih dahulu dengan cepat sehingga tidak perlu melakukan spooring-balancing jika tidak diperlukan," katanya.
Tenaga penjual menunjukkan teknologi Quick Check Hunter di GIIAS 2018. (ANTARA News/Alviansyah)


Teknologi Hunter menggunakan double dual camera beresolusi tinggi (20 mega pixel) dan teknologi Quick Grip Wheel Adaptor yang memungkinkan deteksi sudut kaki-kaki kendaraan maupun melepas dan pasang ban dengan cepat, sekaligus menjamin kondisi velg.

"Pemakaian harian di kota kerap tidak disadari memberikan kemungkinan berubahnya sudut kaki-kaki mobil. Sebut saja ketika berkendara di jalanan kota dan harus melewati jalan berlubang, melewati polisi tidur, menyerempet trotoar dan menggilas medan jalan pada saat berbelok," kata Manajer Marketing Himawan Putra Faizal Ramadani.

Baca juga: Apa arti tanggal produksi pada ban mobil?
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018