Malang (ANTARA News) - PDI Perjuangan berikan pembekalan soal paradigma ekonomi berdikari kepada 19 orang pakar dan akademisi yang menjadi calon anggota lagegislatif (caleg) dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

"Konsep ekonomi berdikari yang merupakan salah satu dari tiga ajaran Trisakti Bung Karno sangat penting dalam membangun ekonomi karekyatan yang berlandasjan gotong-royong," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, seperti dikutip melalui siaran persnya, yang diterima di Malang, Kamis.

Pembekalan caleg dari kalangan pakar dan akademisi diselenggarakan di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Kamis, yang dihadiri oleh 19 orang pakar dan akademisi. Pembicara pada pembekalan terseut antara lain, mantan Menteri Lingkungan Hidup Sonny Keraf, serta Direktur Eksekutif Megawati Institute  Arif Budimanta.

Hasto Kristiyanto yang merupakan salah satu pemateri pada pembekalan caleg tersebut, berharap caleg kaum intelektual dapat menjabarkan lebih rinci maupun mengimplementasikannya sesuai dengan profesinya. "Bagaimana bangsa Indonesia dapat berdikari, berdiri di atas kaki sendiri pada semua aspek kehidupan, di tengah perkembangan liberalisasi ekonomi dan politik saat ini,” ujarnya.

Menurut Hasto, Indonesia harus berdikari dari masalah pangan dan energi. "Puluhan tahun negara ini masih impor sejumlah jenis pangan, minyak dan gas bumi. Indonesia tidak boleh dijajah oleh produk impor,” tegas Hasto.

Guna mewujudkan ekonomi berdikari, PDI Perjuangan mendorong agar kebijakan Pemerintah harus berdasarkan data empiris dari hasil riset yang akurat Menurut Hasto, soal data hasil riset yang akurat, Ketua Umum PDI Perjuangan pernah berpesan kepada Presiden Joko Widodo, pada pertemuan, tanggal 23 Februari 2018, agar Pemerintah membuat data riset nasional yang komprehensif.

"Data yang komprehensif itu, paling tidak mengintegrasikan empat hal yakni, data manusia, flora, fauna, dan teknologi. Data ini bisa digunakan untuk pengembangan ekonomi suatu daerah secara terfokus," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Megawati Institute,  Arif Budimanta, menambahkan, konstitusi telah mengamanahkan bahwa ilmu pengetahuan sangat penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. "Setiap kebijakan di bidang pendidikan dan ilmu engetahuan harus mengarah pada tujuan tersebut. Tanpa menggalakkan pendidikan Indonesia tidak akan menjadi negara maju," katanya.

Sementara itu, Sonny Keraf mengatakan, intelektual yang dimiliki para bacaleg akademisi ini dapat dipergunakan untuk memperjuangkan kebenaran yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

Para pakar dan akademisi yang hadir pada pembekalan bacaleg PDI Perjuangan antara lain, Prof. Dr. dr. Hasbullah Thabrani, MPH, Prof. Dr. dr. Razaq Thaha. M.Sc, Sp.GK, Prof. Dr. Purnawan Djunadi, MPH, Ph.D, Dr. Harris Turino Kurniawan, Diah Arimbi,SS, MA, Ph.D, Dr. Asmaeny Azis, dan Dr. Ulfah Mawardi, M. Pd.

Baca juga: Ian Kasela optimistis PDIP mengantarkannya ke Senayan

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018