Jakarta (ANTARA News) - Sejak Kabupaten Merauke ditetapkan sebagai sentra produksi beras di Propinsi Papua, Kementan giat mennyetak sawah baru di Kabupaten Papua.

Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Ir Indah Megahwati MP mengatakan bahwa sejak 2015 hingga saat ini, Kementan telah mencetak lahan sawah baru di Kabupaten Merauke 7.915 ha, masing-masing 2015 2.115 ha, 2016 2.000 ha, 2017 3.000 ha dan 2018 800 ha (target).
 
Peneliti Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Dr Yiyi Sulaeman mengatakan bahwa potensi lahan untuk pengembangan padi sawah di Kabupaten Merauke cukup besar. “Lahan yang sesuai untuk pengembangan padi sawah sekitar 2,69 juta ha, masing-masing cukup sesuai (S2) 1,24 juta ha dan sisanya sesuai marginal (S3) sekitar 1,45 juta ha, kata Yiyi menambahkan.
 
Selanjutnya Yiyi menjelaskan pula bahwa lahan tersebut terletak di kawasan areal penggunaan lain (APL) sekitar 285,58 ribu ha, hutan produksi (HP) sekitar 755,34 ribu ha, hutan produksi konversi (HPK) sekitar 827,21 ribu ha, dan kawasan hutan lainnya sekitar 826,84 ribu ha.

“Untuk langkah awal, kawasan APL 285,58 ribu ha dapat segera dibuka sambil menunggu proses perizinan penggunaan kawasan HPK untuk lahan pertanian dari Kementerian LHK”, ujar Yiyi menambahkan.
 
Anggota Komisi IV DPR RI dari fraksi PDIP Agustina Wilujeng Pramestuti SS berpesan agar pencetakan lahan sawah baru harus signifikan menambah produksi padi di Merauke. Hal ini terungkap dalam diskusi dengan beliau di ruangan VIP Bandar Udara Mopah di Merauke saat kunjungan kerja komisi IV DPR RI kemarin hari Senin 30 Juli 2018.
 
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Papua Dr Muhammad Thamrin mengatakan bahwa produktivitas gabah rata-rata di Kabupaten Merauke sekitar 4,5 t/ha. “Sesungguhnya potensi produksi padi di Kabupaten Merauke cukup tinggi”, kata Tahmrin.

“Hal ini terbukti demplot BPTP tahun 2017 dengan teknologi JARWO SUPER (varietas INPARI 32, pemupukan berimbang, penggunaan alsintan, dan lain-lain) mampu menghasilkan lebih 8 t/ha,” ujar Thamrin menambahkan.
 
Lebih lanjut Thamrin mengatakan bahwa produktivitas lahan sawah baru di Merauke masih relatif rendah, yaitu sekitar 4 t/ha. Selain itu indeks pertanaman padinya juga masih rendah, yaitu IP 100.

“Bila IP padi ditingkatkan menjadi 200 dengan penambahan irigasi suplemen di musim kemarau, maka pencetakan lahan sawah baru 7.915 ha akan meningkatkan produksi gabah tiap tahun sekitar  63 ribu ton gabah”, kata Thamrin menambahkan.

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018