New Delhi (ANTARA News) - Uber akan menghentikan mengembangkan truk berpenggerak otonom (swakemudi) yang telah beroperasi pada kendaraan kargo di Amerika Serikat (AS), agar lebih fokus pada pengembangan teknologi swakemudi untuk kendaraan penumpang.

Setelah diakuisisi perusahaan swakemudi AS Otto pada 2016, Uber memiliki aplikasi Uber Freight yang menghubungkan pengirim barang dengan pengemudi truk.

Uber Freight yang mengalami pertumbuhan "cepat" tidak terpengaruh atas keputusan itu, kata perusahaan dilansir Reuters, Selasa.

Di sisi lain, para pakar transportasi memandang truk sebagai aplikasi yang alami dalam mengembangkan teknologi swakemudi karena rute perjalanan dalam pengiriman yang bisa diprediksi, ketimbang penggunaan pada mobil biasa di jalan-jalan kota yang sibuk.

Baca juga: Uber hentikan program swakemudi di Arizona pascakecelakaan fatal

Uber sudah meluncurkan rencana awal pada tahun ini untuk mengintegrasikan truk manual dengan truk swakemudi berupa pengiriman barang berjarak tempuh pendek, sebelum rute yang lebih jauh.

"Kami percaya bahwa seluruh energi dan keahlian tim kami terfokus pada (mobil swakemudi) adalah jalan terbaik ke depan," kata kepala Grup Teknologi Uber, Eric Meyhofer, melalui email seperti dilansir Reuters.

Uber yang berbasis di San Francisco menghadapi persaingan dari perusahaan-perusahaan Silicon Valley antara lain Tesla dan Alphabet Waymo, serta produsen mobil Ford dan General Motors dalam membawa teknologi swakemudi ke pasar otomotif.

Baca juga: Fiat sediakan 62 ribu mobil swakemudi untuk layanan Robo Taxi Waymo

Baca juga: Mantan karyawan Apple curi rahasia dagang mobil swakemudi


 
Pewarta:
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018