"Volvo truck tahun ini rencananya akan mengirimkan sampai 700 unit. Jadi sejauh ini, sampai setengah tahun ini masih on track," kata Pimpinan PT Wahana Inti Selaras, Bambang Prijono, di Sentul, Jawa Barat, Selasa.
Ia mengatakan, angka penjualan sebanyak 700 unit sudah sangat baik untuk Volvo, karena persaingan di pasar kendaraan berat hanya sekitar 2.000 unit setiap tahunnya.
"Pasarnya dalam setahun tidak terlalu besar kendati nilai truknya tinggi," kata dia.
Baca juga: Volvo luncurkan sedan S60 pada peresmian pabrik pertama di AS
Bambang Prijono mengatakan mayoritas merek truk Eropa, termasuk Volvo, memanfaatkan pasar kendaraan berat di medan off-road antara lain pertambangan, perhutanan dan sebagian lainnya di bidang konstruksi.
"Tapi kalau di medan berat memang kekuatan truk Eropa, terutama Volvo, dari daya tahannya," kata dia.
Ia juga mengatakan bahwa 90 persen dari kendaraan Volvo yang dijual di Indonesia bergerak di sektor pertambangan, terutama sektor batubara.
Untuk itu, Volvo Indonesia menempatkan tenaga kerja mekanik dan sukucadang di area pertambangan untuk melayani kebutuhan perusahaan pertambangan yang menggunakan armada Volvo agar kendaraannya terus bekerja tanpa kendala teknis dan sukucadang.
"Karena hanya dengan cara seperti itu kami bisa mendukung konsumen kami," pungkas dia.
Baca juga: Target Tata Motors di Sumatera Selatan
Baca juga: Deretan mobil terlaris semester pertama 2018
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018