Jakarta (ANTARA News) - Atraksi Gajah Monster menjadi salah satu acara yang paling ditunggu pengunjung pada Otobursa Tumplek-Blek 2018 di Kemayoran, Jakarta, 21-22 Juli.

Gajah monster merupakan atraksi ikonik Otobursa sejak 1998 yang menampilkan kekuatan mobil-mobil besar dalam melindas deretan mobil yang diparkir sejajar dan rintangan lainnya dengan suara mesin yang meraung-raung.

Editor in Chief Tabloid Otomotif, Panji Maulana, mengatakan Gajah Monster tahun ini tampil dengan desain mobil yang lebih lawas sehingga memberikan tontonan yang berbeda dari penampilan Gamon di Otobursa sebelumnya

"Kalau Gajah Monster ceritaya panjang, sejak 1998 sudah ada di Otobursa tapi dengan desain yang berbeda-beda," kata Panji saat memberikan sambutan di lapangan sebelum atraksi Gajah Monster di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/7).

Baca juga: Melestarikan memori bersama motor bebek 90-an

Ia menimpali, "Sekarang kami bikin yang beda lagi. Karena banyak permintaan, maka kami akomodir desain yang balik lagi ke oldskull," katanya.

Riuh tepuk-tangan penonton terdengar saat terdengar suara raungan mesin yang keras dari sebuah tenda tertutup di ujung lintasan atraksi itu.

Baca juga: RX King ini dihargai Rp50 juta, apa istimewanya?

Setelah itu, sebuah Chevrolet Blazer tahun 70-an dengan ban berukuran besar keluar dari balik tenda dan menyisir bagian pinggir lintasan sebelum melompati sebuah rintangan. Aksi itu langsung disambut tepuk-tangan penonton.

Atraksi yang dilakukan dan diawasi kalangan profesional itu kemudian dilanjutkan saat Chevrolet berbodi kotak itu melahap lintasan menanjak untuk melindas beberapa unit mobil.

Baca juga: Bagian tersulit dalam modifikasi Royal Enfield Gibran Rakabuming

Mobil bermesin Chevrolet V8 itu dengan mudah melewati rintangan kemudian berjalan hingga ke bagian sudut, lalu memutar balik ke tempat semula tetap dengan suara mesin yang meraung-raung.

Setelah Gajah Monster berhenti di lokasi semula, giliran mobil-mobil besar berpenggerak empat roda lainnya yang menjajal lintasan itu.

Video
 
Pewarta:
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018