Jakarta (ANTARA News) - Puluhan motor-motor berukuran mini terpajang di salah satu bagian pada Otobursa 2018 di Kemayoran, Jakarta, 21-22 Juli 2018.

Motor-motor itu merupakan koleksi dari komunitas Indo Classic Mini Bike (ICMB), Rock's Mini dan Garasi 27 yang ingin menunjukkan bahwa motor mungil ternyata memiliki nilai yang tinggi.

Faisal Sanad, pendiri ICMB (Indo Classic Mini Bike) dan pemilik bengkel Garasi 27, mengatakan bahwa motor mini memiliki nilai jual yang bagus karena unik dan susah didapatkan, sehingga layak dikoleksi.

"Saya memulai ICMB supaya pecinta motor mini tahu ada komunitasnya. Supaya ada value-nya dari motor-motor ini dan akhirnya mereka berani keluar," kata Faisal Sanad saat ditemui di Otobursa, Kemayoran, Jakarta.

Ia mengatakan bahwa motor mini banyak jenisnya, mulai dari Honda Monkey, Yamaha Vogel hingga Suzuki VanVan.

Selain itu, banyak juga yang merancang motor mini menggunakan mesin yang sudah ada di Indonesia, misalnya menggunakan mesin Honda Grand atau Honda Win yang berkapasitas 100cc.

Faisal mengatakan, motor mini asli yang didapatkan dari Jepang bisa dijual Rp 50 juta hingga di atas Rp100 juta, tergantung jenis dan modelnya. Sedangkan yang kustom, bisa dijual Rp 30 juta ke atas.

"Misalnya Honda Monkey, setiap baut atau parts yg ditanam ada nilai duitnya. Beli Rp 30juta, diperbaiki Rp 5 juta. Bisa jual di atas harga itu," katanya.

Ia mengatakan, kalangan pehobi yang memiliki banyak dana biasanya langsung membeli motor mini yang asli. Adapun kalangan pemula dengan budget mini, bisa merancang sendiri motornya.

"Pesan dari Jepang, ada juga yang handmade," ucap Faisal.
 
Vespa mini terpajang pada Otobursa 2018 di Kemayoran, Jakarta. (ANTARA News/Alviansyah P)


Ganti mesin

Para pehobi motor mini umumnya mengganti mesin asli dengan mesin-mesin dari Honda Grand atau Honda Win karena mudah mendapatkan suku cadang.

Jika mesin motor mini pada umumnya hanya berkapasitas 50cc, maka dengan memakai mesin Honda Grand motor menjadi lebih bertenaga karena berkapasitas 100cc.

"Biasanya pakai Honda Grand karena masuk pasang tanpa mengubah sasis. Kalau mau pakai yang kopling, mereka pilih mesin Honda Win," katanya.

"Keuntungan lainnya, motor jadi bisa dipakai touring karena jika mesinnya rusak saat perjalanan, mesin-mesin itu banyak barangnya. Tingga cari bengkel, ada spareparts-nya," pungkas dia.

Baca juga: Bagian tersulit dalam modifikasi Royal Enfield Gibran Rakabuming

Baca juga: Melestarikan memori bersama motor bebek 90-an

Baca juga: BMW i8 sentuhan seniman ultraviolet ini terlihat menyala dalam gelap
Pewarta:
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018