Jakarta (ANTARA News) - Indonesia tengah mengembangkan implementasi mobil hemat energi di Tanah Air, termasuk penggunaan mobil listrik. 

Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian menegaskan agar industri komponen otomotif tak perlu khawatir dengan peralihan ini.

“Kalau komponen mobil internal combustion engine (ICE) itu 30.000, nah Electric Vehicle itu 20.000. Jadi tidak terlalu banyak reduksinya,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian. Putu Juli Ardika, di Jakarta, Rabu.

Menurut data Kementerian Perindustrian, mobil hibrida, hybrid plug-in, dan mobil listrik akan menjadi kendaraan yang paling laku pada 2040.

Sehingga, kebutuhan untuk komponen menjadi bertambah, baik secara jenis maupun maupun kuantitasnya.

“Pemerintah juga berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya lokal dalam pengembangan kendaraan hemat energi ini,” tukas Putu.

Pada kesempatan yang sama, Sekjen Perkumpulan Industri Kecil-Menengah Komponen Otomotif (PIKKO) Indonesia, Wan Fauzi, menyampaikan IKM komponen otomotif optimistis dengan pengembangan kendaraan ramah energi.

“Anggota kami ada 122 IKM otomotif. Dengan komunikasi dengan Kemenperin, kita bisa tahu komponen apa yang dibutuhkan. Sehingga kami siap untuk menyongsong era mobil listrik,” ujar dia.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018