Jakarta (ANTARA News) - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) akan mempermak tampilan diler. Jika sebelumnya diler Mitsubishi identik dengan warna silver, maka nantinya wajah baru diler Mitsubishi akan didominasi dengan warna hitam.

Hal ini, menurut Head of Dealer Development Department MMKSI, Setia Hariadi, dilakukan menyusul keputusan dari Mitsubishi Motors pada April lalu untuk mengubah visual identity.

"Untuk penerapan diler MMKSI, kita akan lakukan secara bertahap," ujar Hari, usai pembukaan diler kendaraan penumpang Mitsubishi ke-118 di Serang, Banten, Selasa.

Namun, diler PT Setiakawan Menara Motor -- Serang, yang baru saja diresmikan masih menggunakan warna silver. Hal ini dikarenakan diler tersebut sudah mulai beroperasi bulan Mei, dan, menurut Hari, akan membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk diresmikan jika harus menunggu persetujuan desain baru.

"Maka kita putuskan diler-diler sampai urutan ke-120, masih menggunakan diler identity yang sama. Namun, di tahun ini juga keseluruhan diler nanti akan kita ganti dengan menggunakan diler identity yang baru dengan menggunakan warna hitam," kata Hari.

Identitas korporat Mitsubishi yang terbaru mengusung warna hitam, putih dan merah -- logo merah, tulisan putih dan background hitam.

Hari mengatakan bawha pembaruan tampilan diler akan dilakukan secara bertahap.

"Untuk medio tahun ini kita baru akan ganti sebanyak sekitar 80 diler, dan nanti sisanya baru akan kita eksekusi tahun depan," ujar dia.

MMKSI baru saja meresmikan diler ke-118, namun, menurut Hari, yang sudah beroperasi ada sebanyak 121 diler. "Hanya tinggal grand opening saja," kata dia.

Jika tahun ini MMKSI akan menyegarkan wajah 80 diler, maka masih ada 40 diler yang akan menjadi pekerjaan rumah MMKSI tahun depan.

"40 ini rata-rata memang di luar Jawa. Jadi, yang kita optimalkan seluruh diler terutama passenger car yang ada di Pulau Jawa dan kota-kota besar di luar Jawa," kata Hari.

Director of Sales and Marketing MMKSI, Irwan Kuncoro, juga menegaskan bahwa perubahan wajah baru diler memang harus dilakukan secara bertahap karena tidak mungkin dilakukan secara serentak.

"Investasi sebetulnya bukan isu, cuman memang perlu waktu karena diler kita banyak, sebagian juga dalam proses penyelesaian, jadi isunya cuman waktu saja," ujar Irwan.
Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018