Semarang (ANTARA News) - Sistem pengamanan pertandingan antara tuan rumah PSIS melawan Sriwijaya FC Palembang pada putaran kedua Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Liga Indonesia (LI) XIII di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu (4/8), akan diubah, mengingat partai tersebut dimainkan malam hari, yaitu pukul 19.00 WIB. Ketua Panpel PSIS, Sugeng Wahyudi pada wartawan di Semarang, Kamis, mengatakan, petugas keamanan yang pada pertandingan biasanya berada di pinggir lapangan, pada pertandingan mendatang akan membaur dengan penonton supaya bisa mengetahui dengan cepat apa yang dilakukan penonton. "Kalau pada pertandingan biasanya yaitu sore hari, petugas keamanan yang berada di pinggir lapangan akan tahu penonton yang melakukan pelemparan, tetapi kalau pertandingan malam hari tentunya harus disatukan dengan penonton," katanya. Ia menambahkan, kalau jumlah personil keamanan tetap sama, yaitu sekitar 1.000 aparat dari Polwiltabes Semarang, Arhanudse, Brimob, kemudian ditambah Pam Swakarsa, dan pengamanan khusus. Hanya, menurut dia, sistem pengamanan yang diubah, tidak seperti pada pertandingan biasa yang dimainkan sore hari. Menyinggung soal kesiapan lampu di Stadion Jatidiri Semarang, mengingat pertandingan malam hari baru pertama kali dilakukan tim asuhan pelatih Bonggo Pribadi di kandang sendiri, dia mengatakan, pihaknya hanya mengandalkan lampu-lampu yang ada di stadion itu. "Kita tidak memiliki lampu atau genset tambahan untuk menghidupkan lampu apabila lampu-lampu di stadion mati mendadak. Panpel tidak memiliki dana untuk pengadaan genset itu," katanya. Sebenarnya, kata dia, soal fasilitas yang ada di Stadion Jatidiri Semarang termasuk lampu bukan tanggung jawab PSIS tetapi pihak pengelola, yaitu Yadora, sedangkan PSIS hanya bertindak sebagai penyewa. "Tetapi kita tetap berusaha agar lampu di stadion tidak terjadi halangan atau mati saat pertandingan berlangsung. Kita sudah melakukan uji coba ketika tim PSIS latihan pada malam hari," katanya. Kemudian, kata dia, di kantong-kantong parkir kendaraan bermotor akan disiapkan gensdet-genset kecil untuk menghindari kasus pencurian kendaraan bermotor dan lain sebagainya. Di sisi lain, Sugeng Wahyudi menghimbau kepada suporter PSIS, yaitu Panser Biru dan "Snex" agar bisa mengendalikan diri demi kemenangan timnya. "Jangan sampai kejadian seperti saat PSIS menjamu Persijap pada Copa Indonesia 2007 terulang lagi," katanya. Pada saat itu, penonton sempat melakukan pelemparan terhadap hakim garis sehingga mengalami luka-luka dan antara kedua suporter tersebut juga terjadi bentrok di luar lapangan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007