Kuala Lumpur (ANTARA News) - Politisi buronan UMNO yang tertangkap di Jakarta, Dato` Sri Jamal Yunos, diterbangkan dari Jakarta ke Kuala Lumpur, Kamis, pukul 11.00 Wib setelah diserahterimakan dari Polri ke Polis Diraja Malaysia (PDRM).

Pengacara Jamal Yunos, Dato` Mohd Imran Tamrin mengemukakan hal itu kepada media di Kuala Lumpur, Kamis.

"Setelah mendapat informasi penahanan Dato` Sri Jamal pada 2 Juli 2018, saya telah berangkat ke Jakarta pada 3 Juli 2018," katanya.

Karena berlainan bidang kuasa dan sistem perundangan, ujar dia, pihaknya telah menghubungi pengacara Indonesia Adherie Zulfikri dan melantiknya sebagai pengacara mewakili Dato` Sri Jamal di Jakarta.

"Saya telah ke Polda Metro Jaya, Jakarta tempat Dato` Sri Jamal ditahan. Setelah dibantu oleh Bapak Adherie, saya dapat bertemu dengan Dato` Sri Jamal dan beliau dalam keadaan yang sehat walaupun kelihatan sedikit letih dan dijaga dengan baik oleh pihak Polda Metro Jaya," katanya.

Pihaknya juga diberi informasi pihak Polda telah menyediakan segala keperluannya termasuk obat-obatan.

"Setelah selesai proses memberi keterangan dan dokumentasi di Polda Metro Jaya, pada jam lebih kurang 21.15 malam beliau telah dibawa ke Imigrasi Indonesia untuk proses dan dokumentasi pihak Imigrasi," katanya.

Pada 4 Juli 2018 Dato, beliau dibantu oleh pengacara di imigrasi untuk proses merekam keterangan dan penyelidikan.

Setelah selesai, dia dibawa ke Polda Metro Jaya dan pihaknya juga telah dimaklumkan oleh rakan peguam saya bahawa beliau akan dihantar pulang pada 5 Juli 2018.

"Pagi ini saya telah diinforkan oleh pengacara bahwa pihak PDRM telah berada di Jakarta. Proses penyerahan Dato` Sri Jamal antara Polri kepada PDRM berlangsung pagi tadi," katanya.

Pihaknya dan keluarga Dato` Sri Jamal mengucapkan terima kasih terutamanya kepada pihak Polri dan Imigrasi Republik Indonesia yang telah menjaga serta mengurus penahanan Dato` Sri Jamal dengan baik.

Jamal ditangkap polisi Indonesia pada (2/7). Dia melarikan diri semasa proses ikat jamin di Rumah Sakit Ampang Puteri pada (25/5) lalu.

Jamal didakwa sesuai Pasal 290 KUHP berkaitan kasus gangguan umum setelah memimpin unjuk rasa pada Oktober 2017 dengan memecahkan beberapa botol minuman keras di luar bangunan Setiausaha Pemerintah Negeri Selangor di Shah Alam.

Dia juga dijerat Pasal 34 Akta Senjata 1960 karena membawa senjata api saat dalam keadaan mabuk. Mahkamah Shah Alam kemudian mengeluarkan pengumuman penangkapan Jamal pada (8/6).

Baca juga: Buronan Malaysia ditangkap di Tebet segera dideportasi

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018