Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mencoba mengemudikan mobil listrik Toyota Prius yang akan digunakan sebagai bahan riset dan studi komprehensif kendaraan elektrifikasi dari Toyota Indonesia kepada kepada enam universitas.

Di halaman gedung Kementerian Perindustrian yang ramai oleh pewarta dan para stakeholder, Airlangga Hartarto diarahkan menuju barisan Toyota Prius yang sudah disiapkan.

Menteri Perindustrian yang menggunakan mobil paling depan akan mengemudi ditemani Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono.

Sebelum masuk untuk duduk di balik kemudi Prius, Airlangga sempat menyapa para pewarta, namun tidak menyampaikan opininya terkait kendaraan yang akan dicobanya itu.

"Ada co-pilotnya, Pak Warih," kata Airlangga, disusul tawa hangat Warih yang juga bersiap masuk ke mobil dari sisi kiri.

Airlangga sempat menyodorkan tangan dengan empat jari yang menyimbolkan Industri Indonesia 4.0.

Warih pun menambahkan bahwa angka empat bisa menyimbolkan peralihan bahan bakar dari Euro 2 menuju Euro 4 pada tahun ini.

"Sebagai salah satu sektor andalan dalam roadmap Making Indonesia 4.0, industri otomotif nasional diharapkan dapat menjadi basis produksi kendaraan bermotor baik internal combustion engine (ICE) maupun electrified vehicle (EV) untuk pasar domestik maupun ekspor," kata Airlangga dalam sambutannya, sebelum mencoba Toyota Prius.

Baca juga: Kemenperin pelajari peluang komersialkan mobil listrik pasca-riset

Baca juga: Toyota sediakan 12 Prius untuk penelitian mobil listrik pemerintah


Setelah masuk ke dalam mobil yang tidak mengeluarkan suara mesin seperti kendaraan konvensional itu, Airlangga sejenak mengamati panel-panel pada dashboard mobil sebelum melaju meninggalkan pewarta.

Mobil itu pun berjalan begitu senyap, tanpa mengeluarkan suara mesin.

"Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada Toyota dan para pimpinan perguruan tinggi negeri yang akan melakukan studi bersama penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Kami berharap hasil riset dan studi tersebut dapat menjadi masukkan yang akurat dalam pengambilan kebijakan terkait electrified vehicle di Indonesia, sehingga target Pemerintah atas capaian 20 persen produksi LCEV di tahun 2025 dapat dicapai," kata Airlangga pada bagian akhir sambutannya.

VIDEO:
 

Baca juga: Kemenperin gandeng Toyota dan universitas riset teknologi mobil listrik

Baca juga: Beda penggunaan mobil listrik Mitsubishi dan Toyota dalam studi Kemenperin
Pewarta:
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018