Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memproyeksikan pertumbuhan kegiatan pembiayaan dari industri multifinance (pembiayaan) sebesar 40 persen di tahun 2007 menjadi Rp77 triliun, meskipun perbankan sudah kembali aktif memasuki pasar pembiayaan. "APPI sangat optimistis dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan di tahun 2007, walaupun tahun 2006 kegiatan pembiayaan sempat mengalami penurunan sebanyak 9,4 persen, dan perbankan kini kembali masuk pasar. Patokannya, bisa dilihat dari pertumbuhan sektor otomotif," kata Ketua Umum APPI, Wiwie Kurnia saat hadir dalam acara pengumuman rating 137 multifinance versi Infobank 2007 di Jakarta, Selasa. Menurut Wiwie, keikutsertaan perbankan di sektor pembiayaan konsumen ini hanyalah bagian dari dinamika pasar. Namun, industri pembiayaan masih yakin memiliki keunggulan yang paling dicari konsumen, yaitu kemudahan proses aplikasi, selain servis yang baik dan keluasan jaringan. "Kalau kredit di perusahaan multifinance, 2-3 hari sudah bisa diproses, sedangkan di bank memakan waktu cukup lama. Faktanya, saat ini sudah ada 10 juta konsumen pembiayaan se-Indonesia. Namun, memang bunganya lebih besar," katanya. Wiwie menambahkan, kendala terbesar dalam menggerakkan industri pembiayaan masih terletak pada besarnya pajak yang diberikan oleh pemerintah untuk setiap pembiayaan dan berganda baik pada saat jual dan beli. "Misalnya, calon nasabah saat utang Rp100 juta dikenakan pajak. Ternyata utangnya itu macet, kemudian barangnya dijual kembali dengan harga Rp50 juta. Ketika dijual, dikenakan PPn lagi. Lalu dimana nilai tambahnya? Ini kan artinya pajak berganda," ucapnya. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Biro Riset Infobank terhadap industri pembiayaan di Indonesia selama tahun 2006, terjadi penurunan laba sebesar 5,45 persen, dari Rp2,96 triliun di tahun 2005 menjadi Rp2,8 triliun tahun 2006 yang merupakan dampak dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada Oktober 2005. Meskipun terjadi penurunan, pada tahun 2007 prospeknya kembali cerah mangingat penurunan suku bunga."Suku bunga yang cenderung menurun meningkatkan kembali daya beli masyarakat, serta semakin mudahnya akses kredit yang ditawarkan multifinance. Asumsinya, penjualan mobil tahun ini bisa mencapai 450 ribu unit, serta lima juta unit untuk sepeda motor," kata Direktur Biro Riset Infobank, Eko B. Supriyanto. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007