Bojonegoro (ANTARA News) - Mobil Cepu Limited (MCL), anak perusahaan ExxonMobil Oil Indonesia (EMOI), Kamis, memulai kajian terhadap sumur minyak Banyuurip Blok Cepu di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jatim. Pengeboran kajian untuk memastikan besarnya potensi kandungan sumur minyak Blok Cepu itu akan memakan waktu sekitar 5 hingga 6 bulan, sebelum akhirnya sumur itu berproduksi. Deputy Manager Development MCL, Thor Sutanassin, kepada ANTARA disela-sela acara dimulainya pengeboran kajian di lokasi sumur minyak Banyuurip, menuturkan bahwa potensi kandungan minyak Sumur Banyuurip yang sebelumnya diumumkan mencapai 250 juta barrel masih membutuhkan kajian lanjutan untuk memastikan. Melalui pengeboran kajian, bisa diketahui besarnya potensi kandungan minyak tersebut, sekaligus memenuhi target pemerintah yang meminta sumur minyak Banyuurip Blok Cepu bisa beroperasi akhir 2008. Pengeboran kajian akan dilakukan pada dua buah sumur minyak Banyuurip yakni A3 dan A4 yang diperkirakan memakan waktu 5-6 bulan. Thor Sutanassin optimistis potensi sumur Blok Cepu bisa diatas 250 juta barrel, dengan dilakukannya pengembangan pada sumur lainnya di sejumlah lokasi di Ngasem dan Kalitidu. "Pembangunan fisik lokasi eksploitasi akan memakan waktu 3 tahun, " tuturnya. Menurut dia, dengan dimulainya pengeboran kajian ini, juga proses pembebasan tanah yang dijadwalkan pertengahan 2008 sudah rampung, pada akhir 2008 sumur minyak Banyuurip sudah bisa berproduksi. Tapi puncak produksi yang besarnya mencapai 165.000 barrel per hari, ditargetkan akan tercapai berkisar awal 2010 hingga 2011. Kondisi puncak produksi ini akan berjalan selama 20-30 tahun. Dalam acara syukuran pengeboran kajian sumur Banyuurip tersebut, Bupati Bojonegoro M. Santoso didampingi Presiden MCL, Brian Boles, mendapatkan penjelasan secara teknis dari Manager Tim Drilling Superintendent, Faried Rudiono tentang proses pengeboran sumur Banyuurip langsung di lokasi. Sementara itu Bupati Bojonegoro,M. Santoso mengatakan dimulainya pengeboran kajian sumur minyak Banyuurip ini, diharapkan bisa mempercepat proses produksi sumur minyak Blok Cepu. "Bagi Bojonegoro tanpa adanya minyak akan tertinggal dengan daerah lainnya," ucapnya. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007