Jakarta, 24 Juli 2007 (ANTARA) - Departemen Kehutanan terus menggalang kerjasama dengan beberapa negara dalam rangka mengantispasi bahaya perubahan iklim. Kerjasama yang telah berjalan di antaranya dengan pemerintah Korea Selatan dalam bidang pelatihan, rehabilitasi dan restorasi degradasi lahan dan hutan. Kerjasama dalam penanggulangan kebakaran hutan dan illegal loging dilakukan dengan Uni Eropa, Amerika Serikat dan Pemerintah Jepang. Awal minggu ini Menteri Kehutanan MS Kaban telah menerima delegasi Australia yang dipimpin oleh Sekretaris Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia. Mr. Michael L'Estrange guna membicarakan kerjasama Australia dengan Dephut RI dalam rangka mengantispasi bahaya yang akan timbul akibat terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global. Dalam pertemuan tersebut Menteri Kehutanan MS Kaban mengatakan bahwa dalam rangka mengantispasi perubahan iklim, Departemen Kehutanan telah melaksanakan program yang mencakup kegiatan mitigasi maupun adaptasi. Kegiatan mitigasi dimaksudkan untuk mencegah atau mengurangi laju perubahan iklim, sedangkan adaptasi adalah kegiatan dalam rangka antispasi berbagai kemungkinan bahaya yang akan ditimbulkan akibat perubahan iklim. Program mitigasi meliputi kegiatan mengurangi pelepasan emisi gas rumah kaca melalui kegiatan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan serta pengendalian penyiapan lahan tanpa bakar. Di samping itu program mitigasi juga meliputi kegiatan penyerapan emisi melalui penanaman kembali dan rehabilitasi. Sedangkan kegiatan adaptasi meliputi kegiatan pengembangan early warning system (EWS), identifikasi kawasan hutan rawan bencana, rawan banjir dan tanah longsor, serta rawan kerusakan. Sementara itu, Delegasi Australia menyampaikan komitmen Pemerintah Australia untuk membantu pengurangan emisi CO2 dengan mengalokasikan dana sebesar AUS$ 200 juta yang akan diperuntukkan guna menghapuskan illegal logging dan pengrusakan hutan dunia. Delegasi Australia juga menyatakan keinginannya untuk mengangkat isu perubahan iklim pada sidang APEC di Sydney yang akan datang. Oleh karena itu, Pemerintah Australia mengharapkan dukungan Indonesia dan negara-negara APEC lainnya agar pada sidang APEC tersebut nantinya akan melahirkan Leader Statement on Climate Change. Pertemuan Delegasi Australia dengan Menhut baru-baru ini merupakan pertemuan lanjutan delegasi Indonesia dan Australia tentang kerjasama yang berkaitan dengan issue global initiative on forest and climate. Australia melalui Australian Green House Office berkeinginan memberikan bantuan teknis untuk penghitungan stok karbon, pengendalian dan pencegahan kebakaran hutan, serta Forest Assesment and Monitoring System. Untuk menindaklanjuti pembicaraan komitmen kedua negara tersebut, delegasi Australia mengundang Menteri Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia untuk menghadiri High Level Meeting on Forest and Climate di Sydney yang akan dilaksanakan pada tanggal 23-24 Juli 2007. Untuk keterangan tambahan, silakan hubungi Achmad Fauzi, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Departemen Kehutanan, Telp: (021) 570-5099, Fax: (021) 573-8732

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007