Banda Aceh (ANTARA News) - Banjir kembali melanda tiga kabupaten di pesisir pantai barat selatan Aceh, setelah hujan deras mengguyur daerah itu sejak sejak Minggu (22/7) dan menyebabkan sejumlah sungai di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya meluap. Dari Informasi yang dihimpun ANTARA News dari Tapaktuan, Selasa, di Kabupaten Aceh Selatan banjir menggenangi wilayah sejumlah kecamatan, ratusan rumah, kantor dan sarana umum terendam hingga setinggi hampir satu meter. Kabag Humas Kabupaten Aceh Selatan Syamsul Bahri mengatakan bahwa banjir di daerahnya dipicu oleh meluapnya beberapa sungai seperti Sungai Kluet, sungai Meukek dan beberapa anak sungai lainnya. Ratusan rumah warga kecamatan Meukek, Sawang, Samadua, Tapaktuan dan Kluet Utara terendam oleh banjir itu. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar di sejumlah sekolah sejak Senin (23/7) kemarin terpaksa diliburkan, genangan air setinggi 50 cm juga mengenangi Kompi C 115/Macan Leuser, di Kecamatan Sawang. Di Kabupaten Aceh Singkil, banjir yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Sibelagen dan Sungai Surkea telah merendam badan jalan negara Subulussalan-Tapaktuan di Desa Danau, Kecamatan Simpang Kiri, kemudian Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat tergenang setinggi satu meter. Arus transportasi dari Tapaktuan sempat tergenang dan lumpuh selama 17 jam, namun kondisi tersebut kini telah mulai pulih sejak Selasa sekitar pukul 03.00 WIB. Sementara di Kabupaten Aceh Barat Daya (ABDYA), meluapnya Sungai Krueng Baro dan Krueng Babahrot membuat pemukiman warga di empat desa yakni Desa Lama Tuha, Alue Padi, Ie Mameh dan Desa Keude Baro, Kecamatan Kuala Batee, terendam air setinggi 50 centimeter sejak Senin. "Akibat hujan yang turun sejak senin (23/7) sekitar pukul 15.00 wib hingga Selasa pagi mengakibatkan ratusan rumah warga digenangi air," Kata Camat Kuala Batee, H Sudirman di Blangpidie, Selasa. Menurutnya tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, begitu juga dengan warga hingga saat ini belum ada yang mengungsi, bahkan sejumlah warga dilaporkan sedang membersihkan kediamannya dari lumpur dan sampah yang dibawa arus.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007