Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ka`bah (GPK) Syafruddin membantah anggapan bahwa organisasi masyarakat ini mengkhianati Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menaunginya dengan mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Adang Daradjatun dan Dani Anwar. "Jadi bukan berkhianat atau terpecah dari PPP, tetapi inilah wujud demokrasi. Kita harus terima adanya perbedaan," katanya di Jakarta, Minggu ketika ditemui di kantor GPK setelah acara deklarasi dukungan terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Adang Daradjatun dan Dani Anwar, di Jakarta, Minggu. Seperti diketahui PPP dalam Pilkada DKI Jakarta mendukung pasangan calon gubernur (Cagub) dan wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto. Menurut Syafruddin, perbedaan dukungan ini adalah hal yang wajar. Ia juga mengatakan PPP telah mengetahui sikap GPK ini. "Di Majelis Pertimbangan GPK banyak yang menjadi pengurus di PPP jadi pasti PPP juga mengetahui hal ini," katanya. Ia mengatakan, sebagai organisasi yang independen, GPK memiliki kebebasan untuk mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan datang. "GPK memang identik dengan PPP, tetapi kali ini dalam Pilkada Jakarta GPK memiliki pendapat sendiri," katanya. Menurut dia, dukungan terhadap Adang-Dani didasari oleh aspirasi sebagian besar kader GPK di Jakarta. "Dukungan terhadap pasangan Cagub dan Cawagub Adang Daradjatun dan Dani Anwar datang dari aspirasi kader yang sangat kuat. Kami optimis dengan dukungan satu juta orang simpatisan dan anggota GPK," katanya. Ia mengatakan, DKI Jakarta memerlukan figur pimpinan daerah yang sesuai dengan idealisme dan aspirasi masyarakat. Ia menambahkan, pasangan Cagub dan Cawagub Adang-Dani memiliki kriteria sebagai pemimpin bagi DKI Jakarta yaitu jujur, bersih, amanah, berwibawa dan tegas.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007