London (ANTARA News) - Perwakilan delegasi Indonesia di Pertemuan ke-15 ASEAN-Rusia Senior Officials Meeting (ARSOM) di Moskow, Rusia, Jumat (18/5) lalu, mengapresiasi komitmen Rusia dalam kerangka kerja sama pemberantasan terorisme.

Hal itu disampaikan Direktur Kerja Sama Eksternal ASEAN Kementerian Luar Negeri, Benny YP Siahaan, yang memimpin delegasi Indonesia di ARSOM ke-15, saat ditemui ANTARA di London, Sabtu.

Benny mengungkapkan, di sela-sela pertemuan, seluruh negara anggota ASEAN dan Rusia menyampaikan bela sungkawa kepada Indonesia atas aksi terorisme yang terjadi di beberapa kota di Indonesia dalam sepekan terakhir.

Menurut negara-negara peserta ARSOM ke-15, aksi tersebut menjadi pertanda ancaman terorisme di kawasan masih nyata, penanggulangannya memerlukan kerja sama intensif antarnegara termasuk ASEAN-Rusia.

"Indonesia sangat menghargai komitmen Rusia dalam kerja sama pemberantasan terorisme dan kejahatan transnasional lainnya melalui berbagai mekanisme kerja sama ASEAN," kata Benny.

Pasalnya, Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN tidak bisa bekerja sendiri melawan terorisme, perlu kerja sama dan strategi yang komprehensif dalam melawan terorisme dan kampanye penyebaran ketakutan kepada teroris.

Menurut Benny, baik ASEAN maupun Rusia perlu meningkatkan kesempatan berbagai pengalaman sembari mempelajari best-practices satu sama lain dalam upaya pemberantasan terorisme.

Indonesia juga menekankan pentingnya kerja sama pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan ekstremisme disertai kekerasan.

Di sisi lain, pemerintah di tiap-tiap negara juga perlu mengupayakan kehadiran suara-suara moderat di media sosial, dialog ataupun kegiatan masyarakat, guna mencegah tumbuhnya paham radikal di masyarakat sembari membangu kewaspadaan atas ancaman teror.

Baca juga: Juru bicara IMF sampaikan belasungkawa bagi korban terorisme

Baca juga: Arteria Dahlan minta publik agar mengapresiasi pembentukan Koopssusgab

Baca juga: Densus 88 tangkap terduga teroris OKU


Dalam ARSOM ke-15 di Moskow turut dibahas berbagai isu terkait kemitraan ASEAN-Rusia seperti perdagangan dan investasi, enerji, konektifitas transportasi, pertanian, penanggulangan bencana, pendidikan dan pertukaran budaya serta perkembangan kerja sama politik dan keamanan ASEAN-Rusia di kawasan termasuk perkembangan konsep Indo-Pasifik.

Posisi Asia Tenggara berada di poros Indo-Pasifik menjadi jembatan penghubung antar negara besar sehingga kawasan Indo-Pasifik tidak menjadi arena persaingan merugikan. Untuk itu, ASEAN dan Rusia perlu meningkatkan sinergi dalam kerja sama Indo-Pasifik yang inklusif, terbuka, transparan, dan menghormati hukum internasional untuk menjaga perdamaian melalui mekanisme yang dipimpin ASEAN.

Dalam tanggapannya, Rusia sebagai salah satu Mitra Wicara ASEAN menyatakan dukungan terhadap sentralitas ASEAN di kawasan dan berharap pengembangan konsep kerja sama Indo-Pasifik dapat menampung masukannya.

Dalam pembahasan ekonomi, Pertemuan mencatat nilai perdagangan, investasi, dan pariwisata kedua pihak perlu ditingkatkan. Nilai perdagangan ASEAN-Russia tahun 2016 tercatat sekitar 12 miliar dolar AS atau 0,5 persen, dari total perdagangan ASEAN. Ini mencerminkan potensi perdagangan kedua pihak perlu ditingkatkan.

Pada kesempatan ini, Indonesia menyampaikan kesiapannya menjadi country coordinator kerja sama ASEAN-Rusia selama tiga tahun ke depan sampai 2021. Serah terima posisi dari Laos ke Indonesia akan dilakukan pada Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN-Rusia yang diadakan Agustus mendatang di Singapura. Indonesia berkomitmen mendorong peningkatan kerja sama konkret antara ASEAN dan Rusia selama masa koordinasinya.

Pertemuan ARSOM ke-15 merupakan pertemuan tahunan yang menjadi mekanisme dialog tingkat pejabat tinggi ASEAN dengan Rusia. Kerja sama ASEAN dan Rusia dimulai sejak 1992 dan Rusia menjadi Mitra Wicara ASEAN pada 1996. Pada KTT Peringatan 20 Tahun Kerja Sama ASEAN-Rusia di Sochi tahun 2016, kedua pihak sepakat meningkatkan kerja sama dalam upaya menuju kemitraan strategis ASEAN-Rusia.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018