Beijing (ANTARA News) - Sopir taksi dalam jaringan terpopuler di China Didi kabur setelah membunuh seorang pramugari yang menjadi penumpangnya.

Kepolisian setempat menduga, pelaku meninggalkan kendaraannya dan meloncat ke sungai untuk melarikan diri.

Sejumlah media resmi di China, Jumat, melaporkan bahwa perusahaan taksi daring panggilan tersebut telah memublikasikan data pelaku bernama Liu Zhenhua (27).

Perusahaan taksi daring terbesar itu juga menyediakan uang sebesar 1 juta RMB (Rp2,15 miliar) bagi masyarakat yang memberikan informasi mengenai keberadaan pengemudinya itu, demikian People`s Daily.

Korban yang bekerja sebagai pramugari Lucky Air yang berkantor pusat di Kunming, Provinsi Yunnan, itu memesan taksi melalui aplikasi Didi, Sabtu (5/5) tengah malam.

Korban bermarga Li itu naik taksi daring dari bandar udara menuju stasiun kereta api Zhengzhou, Provinsi Henan.

Li sempat menghubungi rekannya melalui WeChat beberapa saat setelah menumpang taksi Didi yang dikemudikan Liu dengan mengatakan bahwa pelaku ingin menciumnya.

Li menolak saran dari temannya agar keluar dari taksi dengan mengatakan bahwa dia dalam keadaan baik-baik saja.

Keesokan harinya pihak keluarga Li tidak berhasil menghubungi sehingga mereka kemudian melapor kepada pihak kepolisian, Senin (7/5).

Polisi memberikan informasi kepada pihak keluarga sehari setelah menerima laporan dengan mengatakan bahwa jasad korban ditemukan dalam keadaan banyak luka bacokan.

Kejadian tersebut menimbulkan empati yang keluar dari warganet di daratan Tiongkok itu.

Mereka mendesak Didi agar pengemudi taksinya dilengkapi kartu identitas, surat izin mengemudi, dan nomor registrasi kendaraan, demikian laporan siaran radio CRI.

Seorang pengamat di thepaper.cn Yuan Shan mengkritik Didi karena mengabaikan sistem pengawasan kerja.

Menurut dia, dua bulan lalu otoritas pemerintah Hangzhou, Provinsi Zhejiang, menemukan lebih dari 200 kasus taksi panggilan yang bekerja secara ilegal.

Sekitar 90 persen dari kasus itu, lanjut dia, berkaitan dengan Didi.

Para penumpang yang menggunakan jasa pelayanan taksi panggilan semacam Didi itu harus mengecek nomor registrasi kendaraan sebelum menumpang dan menginformasikan lokasi kepada temannya melalui WeChat, demikian thepaper.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018