Cirebon (ANTARA News) - Kemacetan di jalan tol menjadi pemandangan yang biasa pada puncak mudik Lebaran, bahkan tahun 2018 ini diprediksi kemacetan Tol Cikampek sepanjang Jakarta sampai Tol Cikopo-Palimanan masih tetap ada karena sebagian pemudik lebih menyukai menggunakan jalur tol dibanding jalon non tol.

Beberapa pemudik roda empat tetap memilih jalur tol karena pertama, mereka tidak begitu paham rute jalur konvensional. Kedua mereka menghindari bersaing dengan membludaknya sepeda motor pemudik. Ketiga banyak pasar tumpah dan perpotongan arus yang menghambat arus mudik. Dan terakhir, mereka menilai kondisi jalan jalur non tol yang belum terjamin mulus.

Jika diperkirakan arus mudik Lebaran tahun 2018 meningkat 10 persen saja dibanding tahun sebelumnya maka jumlah kendaraan mudik yang masuk di gerbang tol (GT) Cikarang Utama (Cikarut) mencapai 1.014.436 kendaraan. Dengan jumlah itu maka akan terjadi kepadatan yang luar biasa dibanding tahun sebelumnya, apalagi ada sejumlah titik penyempitan di ruas tol akibat adanya proyek pembangunan tol layang, LRT dan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Gerbang Cikarut di ruas Tol Jakarta-Cikampek mempunyai kapasitas menampung arus 144.000 kendaraan per hari dan selama hari-hari sepanjang tahun 2018 dilalui rata-rata 68.616 kendaraan per hari. Namun pada puncak arus mudik tahun 2018 diperkirakan akan dilalui 116.270 kendaraan atau 69 persen dari beban hariannya.

Tanpa adanya rekayasa untuk mengurangi jumlah kendaraan yang masuk tol maka bisa terjadi kemacetan parah yang pernah terjadi di tahun 2016. Buka-tutup di pintu tol kemungkinan akan diberlakukan untuk mencegah penumpukan yang berlebihan pada puncak mudik.

Beruntung pemerintah berupaya untuk membuat sebaran mudik yang lebih merata mulai H-7 sampai H-1 sehingga puncak mudik tidak terlalu membludak pada hari tertentu yang bisa mengakibatkan kemacetan parah.

Pemerintah sudah mengantisipasi dengan memberikan penambahan cuti bersama selama tiga hari pada perayaan Idul Fitri tahun ini, yakni pada 11, 12, dan 20 Juni 2018. Jika hari raya Idul Fitri diperkirakan jatuh pada 15 dan 16 Juni, maka libur Lebaran akan berlangsung mulai 11 hingga 20 Juni, dari sebelumnya 13 hingga 19 Juni.

Dengan cuti tambahan, Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin meyakini tahun ini tidak bakal terjadi kepadatan lalu lintas saat arus mudik karena bakal berpengaruh terhadap perencanaan tradisi perjalanan pulang kampung. Ia memperkirakan puncak mudik akan lebih merata sejak H-7 sampai H-1.



Gunakan Non Tol

Tidak hanya itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengimbau agar pemudik menggunakan juga jalan non tol untuk mudik karena tahun ini kondisi jalan non tol yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya, baik jalur utara maupun selatan, layak dilalui pemudik.

"Jalan nasional non tol siap dilalui pemudik dengan kondisi yang bagus dan aman dilalui," katanya.

Ia ingin sejumlah jalur alternatif juga digunakan maksinal sehingga mengurangi kepadatan di Jalur Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Cikopo-Palimanan.

Khusus untuk kendaraan Jabodetabek yang akan menuju Jawa Tengah sudah ada empat alternatif jalan non tol dari Jakarta ke Cikampek yang kondisinya sudah baik.

Alternatif pertama yaitu JORR (Cakung) - Raya Bekasi - Sultan Agung - Jenderal Sudirman - A.Yani - Cut Meutia - Ir. H. Juanda - Diponegoro - Teuku Umar - Imam Bonjol - Martadinata - Raya Lemah Abang - Rengas Bandung - Pangkal Perjuangan - Jend. A. Yani (Karawang). Jalur alternatif ini mempunyai panjang 46,10 kilometer dengan lebar jalan 2 x 7 meter.

Alternatif kedua yaitu JORR (Kalimalang)-? KH Noer Ali - Mayor Madmuin Hasibuan - Chairil Anwar - Inspeksi Kali Malang - Pasir Jati (Kerawang) setelah itu bisa masuk Pintu Tol Karawang Barat atau ke kiri ke arah Jalur Pantura. Jalur alternatif ini mempunyai panjang 39,4 kilometer dan pada bagian tertentu mempunyai dengan lebar 2 x 7 m (7,5 Km).

Alternatif ketiga yaitu JORR Jati asih - Raya Cikunir - Galaxy 1 - Taman GaLaxy Raya - KH. Noer Ali. Jalur ini mempunyai lebar 2 x 6 meter pada jalan sepanjang 14,16 kilometer dan lebar lebar 2 x 3 pada jalan sepanjang 16,96 kilometer.

Alternatif keempat yaitu Jagorawi (Cibubur) - Alt. Cibubur - Raya Jonggol Cileungsi - Tunggulis - Raya Cilengsi - Raya Cibarusah - Inspeksi Kalimalang. Jalan ini mempunyai panjang 41,24 kilometer dengan lebar jalan lebar 2 x 7 meter pada ruas sepanjang 14,05 kilometer dan lebar 2 x 3 meter pada ruas sepanjang 27,19 kilometer. Jalur alternative keempat ini bisa digunakan warga dari Depok, Cibinong, dan Bogor.

Pemerintah melalui Badan Pelaksanaan Jalan Nasional VI dan Dinas Bina Marga di daerah terus melakukan perbaikan jalan berupa pelapisan jalan, pembuatan marka jalan dan penambalan lubang sehingga kendaraan mudik bisa melaju dengan lebih nyaman. Salah satu keuntungan menggunakan jalan non tol adanya banyaknya bengkel-bengkel kendaraan dan rumah makan yang membuat pemudik bisa kapan saja beristirahat.



90 Persen Mulus

Pantauan Antara, sekitar 90 persen jalur mudik Pantura Jawa Barat mulai dari Cikampek sampai Cirebon sepanjang 135 kilometer beraspal mulus dan sisanya masih bergelombang dan berlubang.

Kondisi ini harus bisa dimanfaatkan pemudik daripada terjebak antrean panjang di jalan tol saat puncak mudik.

Berbeda dengan tahun lalu yang masih menyisakan jalan bergelombang dan lubang yang melebar di banyak titik maka tahun ini sebagian besar sudah mulus.

Jalan yang selalu rusak akibat kondisi tanah yang labil akhirnya diganti dengan jalan beton sehingga jangan heran selalu ada selang-seling antara jalan aspal dan jalan beton. Panjang jalan beton bervariasi antara satu sampai empat kilometer dan pengendara harus hati-hati pada pergantian ke jalan aspal atau sebaliknya karena beberapa titik yang tingginya berbeda.

Memang masih ada jalan berlubang dan bergelombang yang akan ditemui pemudik mulai simpang Jomin di Cikampek sampai Pamanukan, namun setelah itu jalan lebih mulus sampai Cirebon.

Banyaknya masjid sepanjang Jalur Pantura Jawa Barat bisa dimanfaatkan untuk beristirahat, selain untuk keperluan pribadi lainnya. Bengkel untuk perbaikan mesin dan tambal ban juga ada di setiap kecamatan yang dilalui.

Jadi jangan lagi ragu untuk melintasi jalan non tol saat mudik Lebaran tahun ini.

Baca juga: Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dapat dilalui arus mudik lebaran

Baca juga: Tol Medan-Kaualanamu-Tebing Tinggi siap untuk mudik Lebaran 2018

Baca juga: Jasa Marga tata "rest area" kurangi kemacetan mudik

Pewarta: Budi Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018