Dalam sejumlah forum komunitas atau pemilik kendaraan di media sosial banyak yang berbagi cerita tentang manfaat mencampur minyak goreng ke dalam oli mesin.
Sebagian dari mereka mengaku mendapatkan "tarikan" atau akselerasi sepeda motor yang lebih ringan setelah menempuh cara itu, sedangkan sebagian lainnya mengaku tak berani menggunakan minyak goreng karena tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
Menyikapi hal itu, Shell Lubricants Technical Manager Indonesia Shofwatuzzaki mengatakan penggunaan minyak goreng untuk dicampur ke dalam oli mesin sangat tidak direkomendasikan.
"Dari sisi teknis itu tak masuk akal. Dari sisi teknis itu tidak direkomendasikan," kata Shofwatuzzaki yang akrab disapa Zaki itu seusai peluncuran pelumas khusus sepeda motor automatic (skutik) Shell Advance AX7 dan AX5 di Jakarta, Minggu.
Baca: Ganti oli, haruskah tunggu angka kilometer?
Zaki mengatakan penggunaan minyak goreng akan merusak komposisi oli di dalam ruang mesin sekaligus berakibat merusak mesin.
Menurut Zaki, oli mesin mengandung ketahanan oksidasi ketika oli tercampur udara untuk pembakaran dan berkemampuan menahan panas.
Sedangkan minyak goreng memiliki ketahanan oksidasi yang lebih rendah jika dibandingkan pelumas mesin sehingga oli akan cepat rusak, dan tentunya akan merusak mesin.
Terkait dengan persepsi sejumlah orang yang menilai menggunakan minyak goreng mampu meningkatkan akselerasi kendaraan, Zaki menjawab "persepsi itu tidak scientific, oke ada persepsi bagus tapi kondisi mesinnya tidak diuji."
Baca: Perlukah filter baru setiap ganti oli?
"Kami tidak menyarankan hal-hal seperti itu," katanya.
Zaki mengatakan penggunaan pelumas tidak bisa sembarangan karena oli mesin menjadi faktor penting yang menentukan kerja mesin.
"Oli mesin rentan sekali. Oli kontak dengan pembakaran, udara, bahan bakar dan pembakaran yang tak sempurna menghasilkan kotoran karbon," katanya. "Semua jenis kontaminasi ada di sana, makanya pembuat mesin sangat ketat soal pergantian oli.'
Baca: Benarkah sering gonta-ganti merek oli bikin mesin rusak?
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018