Shanghai (ANTARA News) - Indonesia dipastikan ikut serta dalam Pameran Impor Internasional China atau China International Import Expo (CIIE) yang pertama akan diselenggarakan pada 5-10 November 2018 di National Exhibition and Convention Center (NECC) Shanghai, China.

Direktur Bidang Promosi China International Import Expo Han Yen dalam konferensi pers persiapan CIIE 2018 di NECC Shanghai, Jumat, menyebutkan terdapat empat perusahaan Indonesia yang sudah menandatangani perjanjian ikut berpatisipasi dalam ajang internasional tersebut.

"Terdapat empat perusahaan Indonesia yang sudah menandatangani kesediaannya untuk ikut serta dalam CIIE 2018," katanya.

Dua dari empat perusahaan asal Indonesia tersebut, di antaranya Bagus Group dan Maspion Group Indonesia.

"Kami berharap akan lebih banyak lagi perusahaan yang bisa berpartisipasi," katanya.

Dia menyebutkan 89 perusahaan dari 10 negara ASEAN telah memastikan akan mengikuti China International Import Expo (CIIE) yang pertama dan akan diselenggarakan pada 5-10 November 2018 di National Exhibition and Convention Center (NECC) Shangai, China.?

Asisten General Manajer Operation Center NECC Wang Yu Xian mengatakan 89 perusahaan dari 10 negara ASEAN telah menandatangani untuk mengikuti kegiatan tersebut di mana akan menempati area seluas 3.007 meter persegi yang tercatat hingga 3 Mei 2018.

"Pada Januari 2018, kami telah menjalin kerja sama dengan 15 penyedia jasa di 10 negara ASEAN untuk mengundang perusahaan lokal agar ikut serta dalam pameran," katanya.

Dari pihak yang diajak kerja sama, Wang menyebutkan, di antaranya pemerintah, seperti Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam, Kementerian Industri dan Perdagangan Laos, Kementerian Perdagangan dan Industri Filipina, Kementerian Dagang Kamboja, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Brunei Darusaalam dan sebagainya.

Selain itu, terdapat pula perusahaan dan asosiasi industri, seperti Federasi Bisnis Singapura, Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan Federasi Industri dan Dagang Myanmar.

"Dari 10 negara ASEAN, Indonesia, Malaysia dan Thailand memiliki dua hingga tiga penyedia jasa yang bekerja sama dengan kami, contohnya Malaysia melalui Dewan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Malaysia di tingkat pemerintahan dan Kamar Dagang China Penang di tingkat lokal," katanya.

Wang mengatakan dari total 89 perusahaan yang telah memastikan akan berpartisipasi dalam CIIE 2018, paling banyak di antaranya adalah perusahaan dengan produk makanan dan hasil pertanian.

Dia mengatakan CIIE 2018 diharapkan bisa menjadi ajang yang dapat mempromosikan ekonomi global dengan menjalin kerja sama yang erat antarperusahaan, terutama ASEAN dengan China.

"Semoga CIIE dapat memberikan keuntungan yang nyata dan memperat jalinan kerja sama bisnis antarnegara-negara di ASEAN," katanya.

CIIE dinisiasi oleh Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping pada "Belt and Road Forum" Mei 2017 lalu.

Pameran tersebut akan mempertemukan para pengusaha, pejabat pemerintahan dan pembeli profesional dari 100 negara dan wilayah yang akan ikut serta dalam ajang tersebut.

Diperkirakan akan ada 150.000 pembeli potensial dari dalam dan luar negeri yang akan meramaikan ajang tersebut.

Baca juga: Kemenperin 'ngegas' industri otomotif agar berorientasi ekspor
Baca juga: Ekspor motor Honda melonjak pada triwulan pertama 2018
Baca juga: Presiden: peningkatan ekspor otomotif buka lapangan kerja

 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018