London (ANTARA News) - Sejumlah jet tempur Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) dikerahkan untuk menghadang dua pesawat pembom Rusia yang menuju wilayah udara Inggris, demikian dilaporkan The Times, Rabu, namun Moskow segera membantah tegas pelanggaran itu. Surat kabar tersebut mengatakan, dua jet tornado RAF dari satuan reaksi cepat lepas landas dari pangkalan RAF Leeming di Inggris bagian utara untuk menghadapi dua pesawat Rusia "Beruang" Tu95 setelah pesawat-pesawat pembom itu dibayang-bayangi oleh sejumlah pesawat F-16 Angkatan Udara Kerajaan Norwegia. Seorang jurubicara RAF yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa pesawat-pesawat pembom Rusia itu, yang berpangkalan di kota pelabuhan utara Rusia, Murmansk, di Lingkaran Kutub Utara, berbelok kembali sebelum mencapai wilayah udara Inggris. The Times, yang menyebutkan peristiwa itu terjadi Selasa, mengatakan, tidak ada bukti yang mengisyaratkan bahwa hal itu memiliki hubungan rencana pengusiran empat diplomat Rusia oleh Inggris terkait dengan sikap Moskow mengenai masalah Alexander Litvinenko. Rusia hari Selasa menjanjikan tanggapan "bertarget dan tepat" atas langkah Inggris itu, yang diambil karena penolakan Moskow untuk mengekstradisi seorang mantan agen KGB yang dituduh meracuni pembangkang terkenal tersebut di London tahun lalu. Namun, harian itu seperti dilaporkan AFP mengatakan, hal itu merupakan "unjuk kekuatan senjata gaya lama" di pihak militer Rusia dan menghidupkan lagi "semangat Perang Dingin" di Atlantik Utara. Tidak ada orang di Kementerian Pertahanan Inggris di London yang bisa dihubungi untuk diminta komentar mereka mengenai hal itu, namun Rusia segera memberikan bantahan. Kantor Berita Interfax mengutip Kolonel Angkatan Udara Rusia Alexander Drobyshevsky yang mengatakan, "Klaim-klaim bahwa pesawat pembom Rusia menuju wilayah udara Inggris tidak sesuai dengan kenyataan." "Pesawat-pesawat untuk jarak jauh itu sedang melakukan penerbangan terencana di atas kawasan perairan internasional. Penerbangan semacam ini telah dan sedang dilakukan untuk melatih awak pesawat untuk penerbangan jarak jauh," katanya. Perwira tinggi Angkatan Udara Rusia Alexander Zelin mengatakan kepada Interfax, pesawat-pesawat untuk jarak jauh melakukan latihan penerbangan rutin, termasuk peluncuran roket dan bom. Namun, ia menambahkan, "Kami merencanakan penerbangan pesawat pembom di wilayah udara internasioal sesuai dengan program persiapan militer kami setidaknya enam bulan sebelumnya. Dan kami telah memberi tahu negara-negara yang bersangkutan." (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007