Jakarta (ANTARA News) - PSSI akan mengirimkan surat protes atas kinerja wasit Ali Al Badwawi dalam pertandingan Arab Saudi melawan Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/7) malam. "Surat protes atas kepemimpinan wasit sudah selesai dibuat. Kalau tidak malam ini (Senin), Selasa akan kami kirim kepada AFC," kata sekjen PSSI, Nugraha Besoes, di Jakarta, Senin. Surat keberatan yang ditandatangani Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, itu dibuat setelah mempelajari video pertandingan Arab Saudi melawan Indonesia. Menurut Sekjen, ada beberapa poin penting yang menjadi dasar keberatan PSSI atas kepemimpinan wasit Uni Emirat Arab (UEA) itu, yakni sikapnya yang tidak fair. Ia mengatakan, ada sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh pemain Arab Saudi, namun didiamkan saja oleh Al Badwawi. "Jika pemain Indonesia yang melakukan kesalahan, wasit tidak segan-segan mengeluarkan kartu kuning," katanya. Tercatat ada lima pemain Indonesia yang menerima kartu kuning di pertandingan itu. Mereka yang menerima kartu kuning itu, adalah Eka Ramdani (2), Firman Utina (15), Budi Sudarsono (35), Syamsul Bachri (65), dan Atep (88). Dalam laporan pertandingan yang dilansir AFC, kelima pemain Indonesia berlaku tidak sportif sehingga harus diganjar kartu kuning oleh wasit Al Badwawi. Dengan menerima lima kartu kuning di satu pertandingan, PSSI terancam kena denda yang jumlahnya bisa mencapai di atas 1.000 dolar AS. "Berdasarkan peraturan baru, jika sebuah tim menerima lebih dari empat kartu kuning di satu pertandingan, harus membayar denda. Jumlahnya bisa lebih dari 1.000 dolar AS," kata Nugraha. Akibat lima kartu kuning itu, Timnas Indonesia harus kehilangan gelandangnya, Eka Ramdani. Eka harus absen di pertandingan terakhir, yaitu melawan Korea Selatan, karena sudah mengantungi dua kartu kuning.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007