Jakarta (ANTARA News) - Dody Budi Waluyo dilantik menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2018-2023 setelah mengucapkan sumpah jabatan di depan Mahkamah Agung pada Rabu.

"Tidak memberikan atau menjanjikan apapun kepada siapapun juga dalam memangku jabatan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Saya bersumpah akan menjalankan tugas sebagai Deputi Gubernur BI sebaik-baiknya. Saya berusmpah akan setiap kepada konstitusi dan haluan negara," kata Dody dalam pengucapan sumpah jabatan yang dipimpin Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali.

Pengangkatan Dody sebagai Deputi Gubernur BI sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 69/P/2018.

Dody, bankir karir bank sentral resmi menggantikan seniornya Perry Warjiyo yang habis masa jabatan. Namun, Perry akan kembali ke BI pada 23 Mei 2018 sebagai orang nomor satu di Bank Sentral. Perry akan dilantik menjadi Gubernur BI menggantikan Agus Martowardojo.

Dody sebelumnya menjabat sebagai Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI.

Dody telah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) Deputi Gubernur Bank Indonesia?(BI) untuk periode 2018-2023 di Komisi XI DPR RI. Dalam fit and proper test tersebut, Dody memaparkan visi misinya apabila terpilih sebagai Deputi Gubernur BI.

"Visi kami adalah memperkuat peran strategis BI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan inklusif," kata Dody pada 27 Maret 2018.

Sementara misi yang akan diusung, yakni menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, menjaga sistem stabilitas keuangan, meningkatkan peran sistem pembayaran untuk perekonomian, serta memperkuat sinergi kebijakan dengan pemangku kepentingan terkait lainnya.

Kemudian, Dody dinyatakan lolos fit and proper test pada 28 Maret 2018. "Kami putuskan secara musyawarah dan mufakat dari 10 fraksi memutuskan Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI dan Dody Budi Waluyo sebagai Deputi Gubernur BI," kata Ketua Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng.

Selain itu, Komisi XI DPR RI menyatakan Perry Warjiyo lolos sebagai Gubernur BI. Mekeng mengatakan, keputusan tersebut diambil karena Dody maupun Perry dinilai memiliki rekam jejak yang mumpuni, khususnya di bidang moneter.

"Dua-dua ini memiliki rekam jejak yang sangat mumpuni, dua-duanya dulu moneter," kata dia.

DPR mengharapkan ke depan keputusan ini bisa membuat Bank Sentral memiliki tim kerja yang hebat khususnya dalam mengeluarkan kebijakan baik di moneter maupun makroprudensial.

"Ini saja yang dapat kami sampaikan dan Pak Dody dulu bawahan Pak Perry, dan menurut hemat saya ini suatu kombinasi team workyang bagus dengan deputi gubernur yang lain," ujar dia.

"Harapan kami, BI bisa jaga stabilitas rupiah dan inflasi agar lebih baik lagi. Karena di kurs ada gangguan, kita langsung panik padahal ekonomi kita sedang sehat. Saya harap demikian," kata Mekeng.

Baca juga: Perry Warjiyo-Dody Waluyo pimpinan baru BI

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018