Terima kasih atas penawarannya. Itu penghargaan yang luar biasa. Tapi saya katakan, janganlah, biarkan Djarot menjadi dirinya sendiri sehingga bisa bersahabat dengan semua marga, semua suku, dan semua agama
Deliserdang, Sumatera Utara (ANTARA News) - Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat menyatakan keinginannya untuk menjadi sahabat warga dari semua suku dan marga setelah mendapat beberapa tawaran marga atau gelar adat.

Ketika berkampanye di Desa Bangun Purba, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deliserdang, Senin, dia mengaku bangga mendapat tawaran marga dan gelar adat dari berbagai elemen masyarakat.

Namun calon gubernur yang maju dengan dukungan PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu memilih untuk tidak menggunakan marga karena ingin menjadi sahabat semua suku, marga dan agama.

"Saya berterima kasih sudah ditawarkan marga. Di Toba saya ditawari, di Mandailing ditawari, di Karo juga saya ditawari, warga Melayu juga menawari. Saya bilang terima kasih atas penawarannya. Itu penghargaan yang luar biasa. Tapi saya katakan, janganlah, biarkan Djarot menjadi dirinya sendiri sehingga bisa bersahabat dengan semua marga, semua suku, dan semua agama," katanya.

Dalam kunjungan ke Bangun Purba di Deliserdang, Djarot juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat dan relawan "Simalungun Pro Djoss".

"Terimakasih untuk doanya, doanya itu di tahun 2019 Pak Jokowi jadi presiden. Kemudian di tahun 2018 saya jadi Gubernur Sumatera Utara. Terimakasih doanya," kata dia.

Bersama Sihar Sitorus sebagai calon wakil gubernur, Djarot mengikuti pemilihan gubernur Sumatera Utara 2018 dengan dukungan PDI Perjuangan dan PPP. Mereka bersaing dengan Letjen (Purn) Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah (Ijeck) yang maju dengan dukungan PKS, Hanura, Golkar, PAN, Gerindra, dan NasDem.

Baca juga:
Prabowo siap jadi juru kampanye Edy-Ijeck di Sumatera Utara
KPU Sumut batasi alat peraga kampanye Pilgub

 

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018