Bekasi (ANTARA News) - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek memastikan rencana perluasan rekayasa lalu lintas ganjil genap di sejumlah gerbang tol Jakarta-cikampek wilayah Bekasi, Jawa Barat, dibatalkan.

"Tidak ada lagi rencana penerapan ganjil-genap di pintu gerbang lain di Bekasi. Hanya kita terapkan di Gerbang Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur saja karena kepadatan hanya ada di dua gerbang itu," kata Kepala BPTJ Kementerian Perhubungan Bambang Prihartono, di Bekasi, Jumat.

Sebelumnya, BPTJ berencana memperluas pemberlakuan rekayasa lali Tol Jakarta-Cikampek berupa pemilahan plat nomor kendaraan secara ganjil-genap di GT Pondokgede, GT Cikunir I, GT Cikunir III, dan GT Tambun.

Wacana perluasan kebijakan itu dilatarbelakangi atas hasil kajian uji coba di dua lokasi gerbang tol sebelumnya yang kini berjalan kondusif.

"Karena ada permintaan masyarakat pengguna jalan, bahwa ganjil-genap ini harus diperluas agar volume kendaraan di dalam tol bisa ditekan," katanya.

Bambang mengakui, hanya Gerbang Tol Bekasi Barat I, Bekasi Barat II dan Bekasi Timur yang banyak dilintasi kendaraan ke Jakarta sangat padat.

Namun, untuk gerbang tol yang masuk dalam rencana perluasan itu diketahuinya masih relatif stabil dan normal.

Evaluasi yang dilakukan BPTJ atas penerapan tiga paket penanggulangan kemacetan tol Jakarta-Cikampek oleh Menteri Perhubungan sudah sangat efektif.

Salah satu indikatornya, kata dia, adalah laju kendaraan yang melintas Jumat (6/4) pukul 06.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB rata-rata kecepatannya bertambah dari dari 29 km/jam kini diklaim sudah mencapai 100 km/jam.

"Sudah sangat baik laju kendaraan menuju Jakarta," katanya.

Bukan itu saja, kata Bambang, pengalihan kendaraan pribadi ke angkutan massal sudah meningkat 40 persen.

"Setiap angkutan Trans Jabodetabek kini menjadi pilihan warga untuk bisa sampai ke Jakarta. Sekarang sudah sampai 40 penumpang di dalam satu bus," ujarnya.

Volume kendaraan Jakarta sejak pemberlakuan ganjil genap pada 12 Maret 2018 mencapai 8.385 unit sampai hari ini (Jumat) mencapai 5.000 kendaraan.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018