Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menganggap Daftar Negatif Investasi (DNI) yang baru dikeluarkan oleh pemerintah dapat menjaring investor dengan lebih mudah. "Kalau ditanya apakah DNI ini akan lebih banyak menjaring investasi, saya mengatakan akan lebih mudah dari pada tahun 2000," kata Ketua BKPM, Muhammad Lutfi, di Jakarta, Jumat. Dia mengatakan BKPM merasa DNI kali ini jauh lebih baik dan jauh lebih jelas dari sebelumnya. Namun, dia merasa kurang setuju jika ada sebutan DNI wilayah abu-abu, karena dia merasa peraturannya sudah jelas. Namun jika yang ditanyakan filosofi tentang variasi pembatasan maksimum kepemilikan modal asing, dia mengatakan hal tersebut merupakan bagian yang diutarakan oleh masing-masing sektor, menteri dan pimpinan sektorlah yang mengetahuinya. "Filosofinya kenapa 50 persen atau 60 persen, kenapa 49 persen, angka-angka itu sendiri adalah bagian yang diutarakan oleh masing-masing sektor, jadi pimpinan sektor yang mengetahuinya," ujar dia. "Kalau ditanya filosofi dibalik angka-angka, kenapa dibalik angka-angka itu, saya mohon dengan tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada menteri dan pimpinan sektor, tanya ke sana," ujar dia. Akan tetapi, Lutfi menyatakan DNI tersebut juga masih dapat direvisi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007