Athena (ANTARA News) - Ratusan sopir taksi konvensional mengadakan unjuk rasa di pusat kota Athena, memprotes kehadiran layanan berbagi tumpangan "Uber" yang mereka sebut invasi.

"Kami tidak akan berdampingan dengan mereka. Mereka perusahaan multinasional yang mau mencuri makanan di Yunani," kata salah seorang demonstran, Yorgos Souitsmes, dikutip dari Reuters.

Para demonstran meneriaki, bahkan menendang sekitar tiga mobil yang lewat, yang menurut mereka dikendarai oleh pengemudi Uber.

Serikat pengemudi taksi lokal SATA menyatakan mereka menolak keberadaan "setiap platform inovatif yang merampok sopir taksi dan negara".

"Kami sudah tiga tahun berjuang melawan Uber... Invasi arbitrer transportasi umum," kata SATA dalam keterangan pers.

Uber menghadapi kendala regulasi dan hukum di seluruh dunia, oposisi dari taksi konvensional maupun protes soal hak pekerja. Beberapa negara sudah melarang layanan Uber, antara lain Denmark dan Hungaria.

Kementerian Transportasi Yunani belum mengeluarkan keputusan mengenai layanan taksi online namun, media setempat memberitakan operator akan diminta untuk menandatangani kesepakatan dengan sopir taksi berizin dan akan terikat dengan peraturan ketat.

Di Yunani, Uber masih kalah populer dengan Beat yang memiliki lebih dari sejuta pengguna. Beat tahun lalu dibeli produsen mobil Jerman, Daimler.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018