Riyadh (ANTARA News) – Arab Saudi menggelar maraton pertamanya untuk perempuan pada akhir pekan, lapor media setempat, saat kerajaan konservatif itu ingin mendorong olahraga perempuan dalam program modernisasi.

Ratusan pelari perempuan, kebanyakan memakai pakaian muslim, berlomba di wilayah Al-Ahsa pada Sabtu waktu setempat.

“Tujuan dari maraton ini adalah mempromosikan lari dan memperkenalkan konsep olahraga bagi semua, demi gaya hidup lebih sehat,” kata pengawas maraton Malek al-Mousa, yang dikutip surat kabar Arabiya News.

Acara tersebut digelar setelah Riyadh menyelenggaran half-marathon internasional pertamanya pada akhir Februari, yang menuai keluhan dari warga Saudi melalui media sosial mengenai ketidakhadiran perempuan.

Otoritas olahraga disiapkan untuk menggelar maraton lainnya bagi perempuan di kota suci Mekkah pada 6 April, kata surat kabar propemerintah, Okaz.

Dikenal dengan adat istiadatnya yang ultra konservatif, negara kerajaan tersebut memulai program reformasi sosial secara luas yang termasuk didalamnya membolehkan perempuan menyetir sejak Juni lalu.

Otoritas hiburan negara tersebut bulan lalu juga mengatakan akan menggelar lebih dari 5.000 festival dan konser pada 2018, dua kali lebih banyak dibanding tahun lalu, dan menggelontorkan 64 miliar dolar pada sektor tersebut selama dekade mendatang.
 
Namun sejumlah warga Saudi mengeluh melalui media sosial tentang apa yang mereka sebut sebagai pemborosan ketika negara sedang dipusingkan oleh merosotnya pendapatan dari minyak, inflasi tinggi dan pengangguran, demikian dikutip dari AFP.

(mu)

 

Pewarta: Antara
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018