Jakarta (ANTARA News) - Penjualan mobil PT Toyota Astra Motor (TAM) naik sekitar 12 persen pada semester pertama 2007 dari 61.805 unit pada periode yang sama tahun lalu menjadi 69.075 unit, dengan penguasaan pasar mobil nasional sekitar 35 persen. "Pada Juni 2007 penjualan TAM mencapai 13.300 unit naik dibandingkan bulan lalu yang mencapai 13.182 unit," kata Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto di Jakarta, Kamis. Penjualan TAM sejak Januari sampai Juni 2007 menunjukkan kecenderungan meningkat, kecuali Pebruari 2007 yang turun akibat banjir besar yang melanda Jakarta dan sekitarnya. Pada Januari 2007 penjualan TAM mencapai 9.530 unit turun menjadi 8.057 unit pada Pebruari, dan naik signifikan menjadi 12.890 unit pada Maret 2007. Pada April 2007 penjualan turun tipis menjadi 12.116 unit karena penjualan mobil pada Maret naik signifikan akibat carry over bulan sebelumnya. Pada Mei penjualan TAM menjadi 13.182 unit dan Juni naik kembali menjadi 13.300 unit. Pada semester I 2007 penjualan mobil TAM tertinggi masih dipegang Avanza yang mencapai 32.333 unit dengan rata-rata penjualan di atas 5.000 unit per bulan. Penjualan kedua terbesar adalah Kijang dengan total penjualan sebanyak 17.905 unit, kemudian Rush 6,514 unit, Yaris sebanyak 4.260 unit, Vios 2.127 unit, Corolla Altis 601 unit, dan Camry 939 unit. Sedangkan kendaraan komersial yang terdiri dari Hilux Pick up mencapai 604 unit dan truk Dyna mencapai 2.311 unit. Joko memperkirakan dengan total penjualan semester pertama yang mencapai 69.075 unit, maka target penguasaan pasar mobil di dalam negeri sekitar 35 persen sampai akhir tahun akan tercapai. Diakuinya, target penguasaan akhir tahun sebesar 35 persen lebih kecil dibandingkan pencapaian tahun 2006 yang mencapai sekitar 39 persen. Hal itu, kata dia, karena pada 2007 dua produk unggulan TAM yaitu Kijang Pick Up dan Kijang Diesel tidak diproduksi lagi. Kijang Pick Up tidak diproduksi terkait standar emisi gas buang Euro II dan Kijang Diesel tidak diproduksi karena masalah ketidaksiapan bahan bakar solar dengan tingkat sulfur rendah di Indonesia. Pada semester pertama 2007 diperkirakan penjualan mobil nasional mencapai sekitar 197 ribu unit dengan total penjualan mobil nasional pada Juni 2007 sekitar 39 ribu unit. "Saya optimis penjualan mobil nasional sampai akhir tahun minimal bisa mencapai sekitar 390 ribu unit, bahkan bisa menembus angka 400 ribu unit, karena biasanya pada semester II penjualan cenderung meningkat dibandingkan semester I," katanya. Menanggapi banyaknya pembelian mobil TAM maupun merek lain yang indent, Joko mengakui para produsen otomotif, termasuk TAM, tidak memperkirakan permintaan mobil akan naik cukup besar tahun ini sehingga pabrik dan pasokan komponen tidak siap memenuhi permintaan yang tinggi. "Memang kapasitas terpasang masih mencukupi, namun pabrik sudah dikondisikan dengan jumlah produksi tertentu, yang ternyata permintaannya meningkat tajam dibandingkan prediksi sebelumnya, sehingga baik pemasok bahan baku maupun mesin pabrik harus dinaikkan kinerjanya," ujarnya. Untuk meningkatkan kinerja pabrik, kata dia, tidak mudah, karena terkait dengan pasokan komponen dari para pemasok, di samping pabrikan juga harus menambah orang guna meningkatkan kinerja pabrik. "Saat ini kami sedang melakukan penyesuaian, dan itu butuh waktu," katanya. Sebelumnya Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Depperin Budi Darmadi mengatakan tingkat indent mobil di Indonesia saat ini mencapai sekitar 43 ribu unit, diantaranya Toyota Avanza, Toyota Rush, Daihatsu Xenia, Daihatsu Terios, Nissan Livina.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007