Samarinda (ANTARA News) - Persebaya Surabaya dan Arema FC berburu tiket final turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur 2018 saat keduanya bertemu pada laga menentukan di Stadion Utama Palaran, Samarinda, Jumat sore pukul 16.30 Wita.

Pertandingan kedua tim asal Jawa Timur ini sudah lama ditunggu dan menjadi perhatian pecinta sepak bola di Tanah Air, terutama masyarakat Surabaya dan Malang, mengingat Persebaya dan Arema sudah cukup lama tidak bertemu.

Rivalitas "Bajul Ijo" (sebutan Persebaya) dan "Singo Edan" (Arema) tidak hanya berlangsung di lapangan, tetapi juga di luar lapangan karena seringkali tensi panas memicu persaingan dan gesekan suporter kedua tim.

Atas pertimbangan keamanan, panitia Piala Gubernur Kaltim kemudian memindahkan lokasi pertandingan dari Stadion Segiri yang berada di pusat Kota Samarinda ke Stadion Utama Palaran yang berada di wilayah Samarinda Seberang.

Ratusan aparat keamanan dari kepolisian dengan dibantu TNI dilibatkan untuk pengamanan laga semifinal ini.

"Pertemukan Persebaya dengan Arema memang punya persaingan dan perseteruan gengsi antarsuporter yang cukup tinggi, terlebih kedua tim sudah cukup lama tidak bertemu. Atas pertimbangan itu, apalagi saat ini Kaltim tengah memasuki kampanye pilkada, maka lokasi pertandingan semifinal dipindahkan ke Stadion Palaran," jelas Ketua Panitia Turnamen Dayang Donna Faroek.

Pada semifinal Piala Gubernur kali ini, Persebaya sedikit lebih diunggulkan dibanding Arema FC. Hal ini menilik dari perjalanan kedua tim pada babak penyisihan grup yang dimainkan di Balikpapan dan Samarinda.

Persebaya Surabaya yang kembali promosi ke Liga 1 musim 2018, melaju ke semifinal tanpa pernah kalah dalam tiga pertandingan dan menjuarai Grup B. Rendy Irwan dkk menundukkan Madura United, tuan rumah Persiba Balikpapan dan terakhir tim kuat Sriwijaya FC.

Kondisi sebaliknya dialami Arema FC yang mesti harus memainkan sampai Laga penyisihan terakhir Grup A untuk menggenggam tiket semifinal. Anak asuh Joko Susilo ini terseok-seok di dua pertandingan awal setelah kalah dari PSIS Semarang dan juara bertahan Borneo FC.

Mereka baru memastikan lolos ke babak empat besar setelah pada laga terakhir menyingkirkan pesaingnya asal Kalimantan Timur, Mitra Kukar, dengan skor telak 3-1.

"Pertandingan nanti sangat seru karena kedua tim lama tidak ketemu. Persebaya memainkan pertandingan dengan baik di laga sebelumnya, sekarang juga tidak ada masalah. Yang jelas pertandingan ini bagus untuk penonton," kata pelatih Persebaya Alfredo Vera.

Senada dengan Alfredo, pelatih Arema Joko Susilo juga mengatakan bahwa pertemuan dua tim asal Jawa Timur ini bakal seru, karena sama-sama punya motivasi untuk meraih kemenangan dan lolos ke final.

"Ini `derby` ya. Ini keinginan masyarakat Indonesia, derby atau ketemu tim rival menjadikan pertandingan memang panas. Menunjukkan ada rivalitas kedua tim, tapi saya harap ini hanya 90 menit. Selebihnya tidak ada yang panas dan kami siap memberikan perlawanan maksimal kepada Persebaya," katanya.

Selain derby Jatim, laga semifinal lainnya akan mempertemukan tuan rumah sekaligus juara bertahan Borneo FC dengan "Laskar Wong Kito" Sriwijaya FC pada pukul 20.30 Wita.

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018