Manokwari (ANTARA News) - Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia memantau pelaksanaan layanan kesehatan di wilayah Provinsi Papua Barat, Kamis.

"Kami ingin mengetahui lebih jauh layanan kesehatan dan segala persoalan menyangkut kesehatan di daerah ini," kata Ketua Komisi IX DPRRI Syamsul Bachri pada pertemuan bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat dan sejumlah instansi kesehatan serta ketenagakerjaan di Manokwari, Kamis.

Ia mengutarakan, pada kegiatan reses masa persidangan III ini Komisi IX ingin mengetahui seluruh kesehatan persoalan di daerah. Antara lain, terkait kasus kematian bayi dan ibu saat melahirkan, kerjasama antara daerah dengan BPJS serta penyediaan obat.

Selain itu, pihaknya juga ingin mengetahui program pembangunan ketenagakerjaan, peluang tenaga kerja hingga pengawasan tenaga kerja asing di daerah tersebut.

Rombongan wakil rakyat di Senayan ini pun ingin mengetahui lebih jauh tentang keikutsertaan perusahaan dan tenaga kerja dalam program BPJS Ketenagakerjaan.

"Pada bidang pengawasan obat dan makanan kami ingin tahu sejuhmana BPOM bekerja melindungi masyarakat. Bagaimana masyarakat terhindar dari pemakaian obat berbahaya, makanan dan minuman serta kosmetik yang bisa berdampak buruk bagi penggunanya," katanya.

Tak hanya itu, rombongan juga ingin memastikan, sejauh mana dukungan pemerintah daerah terhadap program keluarga berencana.

Ia mengutarakan, pihaknya sudah mendapat laporan tertulis seluruh bidang layanan tersebut. Kunjungan ini bermaksud menelusuri lebih jauh seluruh laporan yang diterima.

Kunjungan Komisi IX disambut Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani. Pertemuan yang digelar di kantor gubernur ini juga dihadiri Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Kesehatan, Kepala BPOM, Deputi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan serta Kepala Perwakilan BKKBN.

Selain menemui pemerintah daerah, rombongan juga meninjau Balai Latihan Kerja (BLK) Manokwari. Pada Jumat (2/3) sebelum kembali ke Jakarta rombongan mengunjungi dan berdiskusi bersama petugas di sejumlah Puskesmas Manokwari.

Pewarta: Toyiban
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018