Gorontalo (ANTARA News) - Ketidakhadiran Gubernur Gorontalo, Fadel Muhamad, hampir sebulan belakangan ini di daerah yang dipimpinnya menimbulkan kekecewaan dari sejumlah warga "Kondisi ini tidak baik bagi Gorontalo yang baru enam tahun menjadi Provinsi," ujar Roy Harun, salah seorang warga. Menurut dia, dalam setiap kesempatan yang seharusnya dihadiri oleh pemimpin nomor satu di Gorontalo tersebut, Fadel Muhamad malah tidak hadir dengan alasan sedang tugas ke luar negeri ataupun ke daerah lain. "Kok seringnya ke Jakarta atau ke luar negeri ya? Apakah Gorontalo sudah demikian membosankan?," ujarnya. Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta para kepala daerah jangan sering berada di Jakarta, kata dia, ternyata bukan senjata ampuh untuk menghilangkan kebiasaan kurang baik para pemimpin untuk melancong. Ia mengungkapkan, warga bisa mentolerir jika sesekali Gubernur dan Wakilnya berada di luar daerah, namun jika terlalu sering dikhawatirkan akan menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat. Terlebih lagi, Fadel Muhamad dan Gusnar Ismail, dinilainya telah kembali terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo untuk kedua kalinya, sehingga warga berharap kepercayaan tersebut tidak disalahgunakan. Seringnya Fadel Muhamad ke luar daerah juga menyebabkan sejumlah anggota DPRD Provinsi Gorontalo memprotes ketidakhadirannya saat Sidang Paripurna Laporan Kinerja PertanggungJawaban (LKPJ) pada Senin (2/7). Sejumlah anggota DPRD menolak LKPJ yang hanya disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sesda) Gorontalo, Idris Rahim, dan meminta sidang ditunda hingga Gubernur hadir atau Wakil Gubernur pulang dari ibadah umroh. "Sesuai aturan yang menyampaikan LKPJ adalah Gubernur atau Wakilnya. Ini harus terpenuhi," kata Abdullah Karim, salah seorang anggota DPRD. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007