Jakarta (ANTARA News) - Penampilan tim putri Indonesia yang berhasil menjadi juara Grup Z Kejuaraan Beregu Asia 2018 di Stadion Abdul Halim, Alor Setar, Kedah, Malaysia, Kamis, dinilai masih sebagai langkah awal dan dibutuhkan fokus serta konsistensi untuk melangkah lebih jauh.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Susi Susanti dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, selepas tim putri Indonesia menumbangkan China 3-2 di partai pamungkas penyisihan Grup Z.

"Ini baru langkah awal, kami harus tetap fokus dan konsisten di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Kemenangan ini menjadi satu penyemangat untuk tim putri," kata Susi.

Strategi mengambil dua kemenangan di ganda dan satu di tunggal disebutkan Susi, dapat berjalan dengan baik. Fitriani yang turun di tunggal pertama, punya rekor sekali kemenangan atas Chen Yufei, tunggal putri andalan China, sementara Gregoria Mariska Tunjung dan Ruselli Hartawan diturunkan karena belum memiliki catatan rekor pertemuan dengan He Bingjiao dan Chen Xiaoxin.

Dari tipe permainan pun Gregoria dan Ruselli dinilai yang paling sesuai untuk menghadapi lawan.

"Dari tiga tunggal, Fitri yang dapat poin. Setelah di Indonesia Masters dia bisa mengimbangi Ratchanok (Intanon), sepertinya ini menambah keyakinan dia," ujar Susi.

Di nomor ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris dapat menjalankan tugas dengan baik meskipun laga Rizki/Della diwarnai ketegangan karena harus berakhir dengan tiga gim dan adu setting (deuce) melawan pasangan muda China.

"Ganda putri memang mengemban tanggung jawab yang berat. Ini team event, Rizki/Della jadi penentu pula. Saya lihat memang ada ketegangan, lawannya pasangan muda yang permainannya cukup alot. Rizki/Della akhirnya bisa lepas dari ketegangan itu," tutur Susi.

Susi juga melihat kali ini tim putri bisa main tanpa beban, tapi masih punya kemauan untuk menang, semangat dan kerja keras yang ditunjukkan membuahkan hasil.

"Setelah sekian lama terpuruk, saya rasa kemenangan atas tim Tiongkok ini bisa jadi modal bagi pemain-pemain putri kita untuk memperbaiki diri untuk bisa masuk ke jajaran elit," ucapnya.

Kendati demikian Susi sempat melontarkan kritik tajam kepada para pemain tunggal putri. Dituturkan Susi, hal ini sedikit membawa perubahan, namun dia juga tak ingin perubahan itu hanya terjadi di turnamen ini saja, melainkan di turnamen-turnamen selanjutnya.

"Saya hanya bisa kasih masukan, kritik membangun yang menyemangati, bukan maksudnya mengintimidasi. Saya bilang, ayo bangkit, nggak mungkin kita capai prestasi kalau nggak kerja keras, nggak mungkin kalau di zona nyaman terus. Kita harus akui kalau masih kalah dengan negara lain. Kalau kalah otomatis kerjanya harus dobel untuk bisa menang," tutur Susi.

"Empat nomor sudah membuktikan, saya bilang, kenapa tunggal putri belum? Saya juga penasaran, alangkah baiknya kekuatan merata di semua nomor. Ini yang membuat saya berikan perhatian lebih dan kritik lebih kepada tunggal putri. Kalau tidak dikritik, mereka akan, yah sudah begini saja. Tapi kan sayang, mereka punya kemampuan. Toh kalau juara mereka juga yang menikmati. Mereka mendengarkan dan mungkin terpacu untuk membuktikan. Saya senang, tapi saya harap perubahan ini tidak untuk kali ini saja, masih banyak pertandingan lain yang harus dibuktikan," ujarnya.

Selanjutnya tim Indonesia akan menunggu calon lawan yang ditentukan dari undian pada Kamis siang ini. Pertandingan putaran perempat final beregu putri akan dilangsungkan Jumat (8/2).

Adapun hasil lengkap pertandingan fase penyisihan grup Z antara Indonesia melawan China adalah:

1. Fitriani - Chen Yufei 16-21, 21-12, 21-15

2. Greysia Polii/Apriyani Rahayu - Du Yue/Li Yinhui 21-18, 21-12

3. Gregoria Mariska Tunjung - He Bingjiao 21-23, 10-21

4. Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris - Cao Tong Wei/Yu Zheng 21-14, 19-21, 23-21

5. Ruselli Hartawan - Chen Xiaoxin 17-21, 17-21

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018