Bekasi (ANTARA News) - Mitsubishi mempelajari implementasi revolusi Industry 4.0 di pabriknya yang ada di Indonesia, demikian disampaikan Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia Takao Kato di Bekasi, Rabu.

“Kami sedang mempelajarinya di Jepang, apakah Industry 4.0 cocok diimplementasikan di Indonesia,” kata Kato di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu.

Kato menjelaskan, pabrik Mitsubishi yang memproduksi Xpander dan Pajero Sport di Greenland International Industrial Center (GIIC) Kota Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, telah menggunakan sistem robotik, terutama pada proses welding (pengelasan).

“Di welding kami menggunakan robotik sebesar 40 persen dari keseluruhan proses, sisanya dikerjakan oleh manusia,” ungkapnya.

Diketahui, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, pembangunan platform sistem Industry 4.0 di Indonesia membutuhkan sejumlah hal, salah satunya infrastruktur teknologi yang efisien dan efektif.

"Inti Industry 4.0 itu sebetulnya big data. Jadi data yang besar. Dengan big data itu, interaksi antara operator mesin dengan mesin, dan produk dengan customer itu menjadi satu," ujar Menperin.

“Diperlukan internet bandwidth. Di Jakarta sudah tidak ada masalah. Kami bekerjasama dengan Kominfo untuk mengelola bandwidth," katanya.

Menperin menilai sejumlah sektor industri cocok menerapkan sistem Industry 4.0, antara lain elektronik dan otomotif. 

Selain otomotif, sektor makanan dan minuman serta industri kimia juga cocok menerapkan sistem ini. 

Airlangga mengatakan, melalui digitalisasi, industri makanan dan minuman menjadi lebih berkembang karena didukung kemudahan distribusi dan informasi produk.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018