Tangerang (ANTARA News) - Direktur Utama BNI, Sigit Pramono, mengatakan bahwa penerbitan saham (right issue) sebesar 15 persen akan meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR) BNI dari 15,24 persen menjadi di atas 20 persen. "Untuk meningkatkan CAR di atas 20 persen kita membutuhkan dana sebesar Rp4,48 triliun," katanya di Tangerang, Jumat. Hal itu, menurut dia, karena dalam hitungan BNI setiap kenaikan satu persen dibutuhkan dana sekira Rp990 miliar. BNI akan menerbitkan saham sebesar 15 persen dan juga menjual sahamnya (divestasi) sebesar 15 persen yang diperkirakan memperoleh Rp10 triliun. Penerbitan saham sebesar 15 persen tersebut sepenuhnya akan dipakai oleh BNI, sedangkan untuk hasil penjualan saham akan disetorkan ke pemerintah. Sigit mengatakan, seluruh dana yang terhimpun tersebut untuk menambah modal. Ia mengatakan penambahan modal tersebut untuk mengantisipasi pemberlakuan perhitungan Bassel II yang mempertimbangkan resiko operasional. Selain itu, ia menambahkan, ekspansi kredit yang dilakukan akan menurunkan CAR. "Untuk itu ekspansi tersebut perlu dibarengi tambahan modal agar CARnya tidak turun," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007